Mohon tunggu...
Padlah Riyadi. CA . ACPA
Padlah Riyadi. CA . ACPA Mohon Tunggu... Profesional Akuntan

Akuntan pendidik yang menjalankan tugas profesional akuntansi serta pajak dan penanggung jawab Kantor Jasa Akuntan Padlah Riyadi., CA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Management Audit antara Konsep Dasar, Definisi dan Istilah

12 Juni 2024   14:16 Diperbarui: 12 Juni 2024   14:39 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Management Audit antara KONSEP DASAR, DEFINISI, DAN ISTILAH

 

Oleh Padlah Riyadi., CA., MM

Perusahaan memiliki berbagai keterbatasan seperti dalam hal sumber daya, informasi, dan teknologi yang sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan menguasai/mempertahankan pasar. Dalam hal tersebut, perlu dilakukan perencanaan yang tepat dimana dengan perencanaan yang tepat maka akan tercapai operasi perusahaan yang efisien dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk memastikan hal tersebut, perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian manajemen yang memadai.

Setidaknya ada empat tujuan penting yang ingin dicapai melalui pengendalian internal perusahaan, yaitu:

  • Dapat dipercayanya data-data akuntansi perusahaan.
  • Terjaganya keamanan aset yang dimiliki perusahaan.
  • Berjalannya operasi secara efisien.
  • Ditaatinya semua ketentuan, peraturan, dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.

Audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya.

Bidang audit manajemen tidaklah tebatas hanya pada bidang dan ruang lingkup yang diuraikan pada bab ini, karena audit manajemen ini sangat dipengaruhi oleh komitmen dari manajemen untuk memperbaiki setiap kekurangan yang terjadi pada perusahaan yang dikelolanya. Bidang audit dan ruang lingkupnya bervariasi sesuai dengan kebutuhan perbaikan yang diinginkan oleh manajemen.

Audit manajemen seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian sederhana dari audit manajemen adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi sampai dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi profitabilitas dan efisiensi kegiatan bisnisnya. Sedangkan pengertian sederhana audit operasional adalah uraian aktifitas perusahaan yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan untuk melihat, mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan.

Audit manajemen bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Titik berat audit manajemen diarahkan terutama pada berbagai objek audit yang sekiranya daapt diperbaiki di masa yang akan dating, di samping juga mencegah terjadinya berbagai kerugian.

Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen menimbulkan aktivitas audit (pemeriksaan). Dari hasil audit dapat diketahui apakah laporan yang diberikan manajemen sesuai dengan kenyataannya yang terjadi atau apakah operasi yang berjalan sesuai ketentuan, peraturan, dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan. Apapun tujuan dilakukannya audit, setidaknya ada tiga pihak yang terlibat di dalamnya yaitu:

  • Pihak pertama: auditor.
  • Pihak kedua: yang diaudit (auditee), biasanya diwakili oleh manajemen dan karyawan pada perusahaan tersebut.
  • Pihak ketiga: yang memerlukan tanggung jawab dari yang diaudit, biasanya diwakili oleh dewan komisaris (pemegang saham).

Hubungan antara ketiga pihak di atas memunculkan tiga fungsi penting dalam audit yaitu:

  • Hubungan antara pihak pertama dan pihak kedua: fungsi audit.
  • Hubungan antara pihak kedua dan pihak ketiga: fungsi pertanggungjawaban.
  • Hubungan antara pihak pertama dan pihak ketiga: fungsi pengesahan.

Perkembangan dari Internal Audit:

  • Internal check procedure: melakukan double-check dari transaksi akuntansi.
  • Transaction-based approach: adanya program pengujian untuk meminimalisasi error atau fraud.
  • Statistical sampling: mengurangi jumlah sampel yang diuji, dimana sebelumnya melakukan pengujian pada seluruh dokumen yang ada.
  • Probity-based work: hampir sejenis dengan transaction approach, melakukan investigasi kepada keseluruhan bagian.
  • Spot checks: melakukan pemeriksaan di tempat, dan kemudian berkembang bahwa pemeriksaan/audit dilakukan tanpa memberitahu jadwalnya kepada pihak yang akan diaudit.
  • Risk analysis: sebuah metode melakukan pemeringkatan risiko, sehingga audit lebih difokuskan kepada yang memiliki risiko tertinggi.
  • Systems-based approach: digunakan untuk menyarankan kepada manajemen tipe kontrol yang mana yang sebaiknya digunakan.
  • Operational audit: fokus pada area operasional, menggunakan konsep 3E untuk mengevaluasi implikasi value-for-money pada area yang diperiksa.
  • Management audit: kontrol terhadap proses manajerial dengan menggunakan konsep 3E.
  • Risk-based auditing: proses audit dalam bagian ini dimulai dengan pemahaman terhadap risiko yang perlu diatasi oleh sistem pengendalian internal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun