Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto: Pemerintah Terus Dorong Hilirisasi Sawit

21 Oktober 2022   15:53 Diperbarui: 21 Oktober 2022   15:54 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pertumbuhan positif ekspor Indonesia  yang ditopang oleh tiga komoditas yaitu  besi baja, minyak sawit, dan batu bara menjadikan kinerjaya terus tumbuh positif di angka 20,28 persen (year on year). Dari kelapa sawit sendiri, kemampuan Indonesia sebagai pemasok 52 persen kebutuhan minyak nabati dunia layak disebut sebagai oase penyegar di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah kondisi global yang masih tidak menentu.

Dari sisi dalam negeri sendiri, keberadaan industri sawit dengan total luas lahan  16,38 juta hektar dan menyerap pekerja tidak kurang dari 17 juta kepala keluarga, petani serta karyawan yang bekerja langsung atau tidak terhadap industri ini telah menjadikan usaha sawit sebagai industri strategis.  Tak cuma menjadi industri strategis, keberadaan perkebunan sawit di sejumlah daerah di Sumatera Kalimantan dan Sulawesi turut mendorong timbulnya pusat pertumbuhan baru.   Untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan kesempatan ekonomi dalam perkebunan kelapa sawit, Pemerintah juga mendorong model kemitraan sebagai bentuk sinergi antara petani dan perusahaan. Pola kemitraan ini akan menarik investasi sektor lainnya seperti industri dan konsumsi.

Namun jika mencukupkan rasa puas dengan kelebihan yang sudah dimiliki itu juga bukan langkah bijak. Pemerintah sejak jauh-jauh hari telah mendorong pelaku usaha ini untuk terus meningkatkan nilai tambah, lewat progrram hilirisasi maupun peremajaan dan sejumlah upaya lainnya.  

"Pengembangan industri hilir juga merupakan upaya strategis untuk meningkatkan nilai tambah industri kelapa sawit agar tidak hanya terkonsentrasi pada bahan baku, tetapi perlu terus didorong ke industri hilir bahkan sampai produk akhir. Dengan upaya ini, nilai tambah tentunya akan berada di dalam negeri," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbicara secara  virtual dalam  acara 7th Indonesian Palm Oil Stakeholders Forum bertema "Korporatisasi untuk Kemandirian Petani melalui Kemitraan yang Sehat", yang sekaligus membuka Pekan Riset Sawit Nasional 2022, Kamis (20/10/2022).

Sedangkan dari sisi korporasi,  Airlangga Hartarto menyebut penguatan perkebunan dan industri kelapa sawit perlu didukung dengan program penelitian dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dari hulu hingga hilir untuk meningkatkan pengetahuan tentang budidaya, pengolahan hasil, industri, pasar, dan nilai produk perkebunan serta potensi pengembangan usaha," jelas Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Smentara dari sisi pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan yang itu harus seleras dalam payung Green Economy, sejumlah aturan juga telah diterbitkan. Wujudnya terlihat dalam kerangka peraturan yang mendorong kerja sama multipihak di sektor kelapa sawit, di antaranya yaitu Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN-KSB) 2019-2024, dan Program Strategis Nasional tentang Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian dan Pengembangan, Peremajaan, serta Sarana dan Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit.

Semua harus dalam satu langkah dan irama, agar tercipta kolaborasi yang pada akhirnya ditujukan untuk menjadikan industri sawit sebagai industri berkelanjutan sekaligus memelihara momentum positif perekonomian nasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun