Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Demi Bisa Ikut ANBK, Kami Rela Menumpang di Rumah Warga

5 November 2021   14:54 Diperbarui: 5 November 2021   19:07 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa-siswi kelas V bergantian latihan mengoperasikan Chromebook untuk pertama kalinya dalam rangka persiapan ANBK. Dok. Ozy V. Alandika

"Kito berangkatnyo jalan kaki, kalo idak itu, kito cubo sewa pesawat. Masalah bawak nasi apo idak, kelak kito tengok situasi."

Sontak saja anak-anak langsung tertawa kesal sejenak setelah mendengar jawaban dariku. Lha, mau bagaimana lagi, setidaknya cara itulah yang bisa kulakukan untuk menghibur mereka yang sudah mulai kesal dengan sinyal internet yang hilang timbul.

Problematika Pelaksanaan ANBK di Sekolah-sekolah "Kecil"

Saban kebijakan tentu ada pro dan kontra, termasuklah dengan pelaksanaan ANBK.

Jika dijenguk secara sekilas, pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer) dirasa sangat baik untuk memetakan mutu sekolah. Tapi di sisi yang sama, lagi-lagi tidak sedikit sekolah yang terkendala dari segi fasilitas.

Lucunya lagi, setahuku di SD tidak ada yang namanya mata pelajaran TIK, entah itu sebagai mata pelajaran utama maupun muatan lokal. Eh, tetiba saja digelar Asesmen Nasional yang basisnya adalah bisa mengoperasikan komputer.

Walaupun begitu, tetap masih ada untungnya bagi sekolah. Ya, setiap sekolah bakal segera mendapat bantuan laptop sebagaimana SD kami yang belum lama ini diberi "hadiah" Chromebook. Walaupun cuma 3, tapi sungguh alhamdulillah.

Barangkali, sudah terbayang oleh kita bagaimana bila ANBK dibatalkan atau ditunda hingga tahun 2022. Berarti bantuan laptop ke sekolah-sekolah bakal tertunda pula, kan? Begitulah negeri ini. Giliran sudah kepepet, barulah perbaikan sarana dan prasarana dipercepat. Hemm

Meski sedemikian rupa ceritanya, bolehlah percepatan yang bersifat kepepet ini dianggap sebagai dampak positif pelaksanaan ANBK.

Adapun dampak negatif ANBK bakal sangat terasa oleh sekolah-sekolah kecil seperti halnya SD kami.

Dengan kondisi anak-anak yang belum pernah pegang laptop, jumlah siswa yang sedikit, dana BOS yang hanya sekelumit, hingga jauhnya jarak tempuh menuju sekolah yang bakal ditumpangi, bukan tidak mungkin sekolah kecil bakal semakin keteteran dalam mengikuti ANBK.

Setumpuk problematika seperti itu kiranya belum sampai ke pembahasan dan kajian Mas Menteri Nadiem Makarim. Soalnya pembicaraan beliau baru sebatas pemberian bantuan laptop, kan? Dan implementasi bantuan pula sering kali terlambat.

Maka dari itulah, ke depannya kita semua berharap agar sistem pelaksanaan ANBK itu dimantapkan lagi. Jangan hanya dilihat pelaksanaan dan simulasinya di sekolah-sekolah yang fasilitasnya lengkap saja melainkan pandang pula sekolah-sekolah kecil yang sejauh ini terpaksa harus menumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun