Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Padahal Sudah Lamaran, tapi Pemuda Ini Batal Nikah Gara-gara Keran Air Wudhu

10 Mei 2021   18:03 Diperbarui: 10 Mei 2021   18:10 2248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keran Air untuk Wudhu. Gambar oleh spike2010sd dari Pixabay

"Tapi ingat ya, Nak. Sejatinya wudhu itu tidak sekadar bersuci dari hadas melainkan juga..."

"Juga apa, Yah? Ayah?"

Tiba-tiba saja raut pemuda yang tadinya sanga antusias sontak berubah menjadi mendung. Tiada angin tiada gemuruh, mendadak sang Ayah pingsan.

Sungguh hal yang aneh bagi Zhafran. Selama ini Ayah sehat-sehat saja dan tidak ada riwayat penyakit kronis. Karena di sungai sedang sepi, pemuda ini langsung menggendong ayahnya ke rumah dengan sebukit rasa sedih.

Bagaimana tidak sedih, harta terbesar Zhafran saat ini hanyalah Ayah. Sudah sejak 17 tahun yang lalu sang Ibu meninggalkannya. Sekarang, Zhafran sudah berumur 20 tahun dan rasa-rasanya ia sudah tak ingat lagi secara persis seperti apa wajah cantik sang Ibu.

*

"Om Rudy, Om, tolong ayah Saya, Om! Tadi Ayah pingsan di sungai!"

Belum sempat membuka pintu rumah yang tidak jauh dari sungai, Zhafran langsung meneriaki Om Rudy seraya meminta tolong. Ia sudah terlampau resah karena baru kali ini Ayah pingsan. Belasan tahun Zhafran ikut Ayah mengangkut pasir, Ayah belum pernah pingsan.

"Innaalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Sabar, Fran. Ayahmu telah tiada."

"Apa? Mana mungkin bisa seperti ini? Ayah....."

Bak ditimpa pohon beringin besar, hati Zhafran yang tadinya riang sekarang sudah remuk dengan kesedihan yang begitu menjulang. Pemuda yang sudah dua tahun bekerja dengan Ayah demi mengumpulkan uang daftar kuliah ini sudah tak punya siapa-siapa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun