Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Seni Mencungkil Kolang-kaling pada Bulan Ramadan, Bukan Skill Kaleng-kaleng!

15 April 2021   23:05 Diperbarui: 16 April 2021   16:05 4247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seseorang sudah mendapat sisi cungkil yang tepat, maka mereka akan dengan mudah mengeluarkan kolang-kaling dari kulitnya. Apalagi ketika jenis potongan kolang-kaling itu dipotong dari sisi ujung buahnya. Sekali genggam, 3-4 buah kolang-kaling bisa dicomot.

Di sini, masyarakat biasanya mencungkil kolang-kaling menggunakan ujung pegagang sendok. Hanya saja, para penyungkil pemula biasanya langsung menusuk kolang-kaling dari sisi tengah. Makanya kolang-kaling rawan hancur hingga tak berbentuk.

Sebaiknya, kolang-kaling dicungkil dari pinggir kiri/kanan kulitnya. Kegiatan tersebut juga perlu dibarengi dengan menggerakkan sendok seraya menahan genggaman kulit kolang-kaling. Dengan cara tersebut, alhasil buah beluluk yang dihasilkan bakal lebih sempurna.

Mencungkil Kolang-kaling pada Bulan Ramadan, Bukan Skill Kaleng-kaleng!

Dua panduan di atas adalah skill dasar yang perlu dikuasai oleh para penyungkil kolang-kaling.

Ketika kita baca, mungkin terdengar sepele. Tapi sungguh, skill mencungkil kolang-kaling itu bukan skill kaleng-kaleng. Tidak cukup 3 hari bagi seorang pemula untuk bisa mencungkil dengan sempurna.

Adapun untuk kemampuan tingkat lanjut, seorang penyungkil yang sudah pro biasanya sangat mudah mencungkil kolang-kaling yang cukup keras serta menebak mana kolang-kaling yang sudah matang, terlampau matang, atau belum sepenuhnya matang.

O ya, sedikit hal yang perlu diketahui, buah kolang-kaling yang dimasak terlampau matang akan lebih cepat membiru alias berubah warna. Sontak saja, kolang-kaling yang demikian tidak akan laku di pasaran.

Kegiatan mencungkil kolang-kaling | Dokumentasi pribadi
Kegiatan mencungkil kolang-kaling | Dokumentasi pribadi

Biasanya, pada bulan Ramadan kolang-kaling mampu menembus harga hingga Rp 100.000/kaleng. Sedangkan beberapa hari ini kolang-kaling masih betah duduk di harga Rp 90.000/kaleng atau Rp 5.000/kilogram.

Meski begitu, bayaran untuk para penyungkil hingga hari ini masih tidak berubah. Masih tetap di angka Rp 2.000/cupak.

Para emak bahkan anak-anak akan terus semangat ikut mencungkil kolang-kaling hingga H-7 Ramadan. Barulah setelahnya mereka akan pergi ke pasar untuk mencari baju baru. Kalau tidak baju baru, ya sandal baru, sarung baru, atau kopiah baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun