Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Pandemi Masih Belum Menepi, Mastery Learning Kujadikan Opsi

29 Maret 2021   06:19 Diperbarui: 29 Maret 2021   08:35 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penilaian Pembelajaran (Gambar oleh Lourdes NiqueGrentz dari Pixabay)

Begitulah. Pandemi memang masih belum menepi. Dua hari yang lalu aku baru saja mengumpulkan data nama-nama guru SD di sekolah kami dalam rangka persiapan vaksinasi. Detail waktunya aku belum tahu. Bisa jadi akan digelar pada bulan Ramadan nanti.

Walau begitu, secara pribadi aku sungguh mengapresiasi segenap Pemda yang memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.

Jika jalan tersebut tidak ditempuh dengan segera, bahaya. Learning loss mengancam, begitu pula dengan learning poverty. 

Kita cukup prihatin dengan tumbuh kembang ajar siswa. Sebentar lagi mereka lulus lho, sedangkan sebagian dari mereka bakal naik kelas.

"Kita mengambil tindakan yang cepat dan gesit untuk bisa melaksanakan lagi sekolah tatap muka," kata Mas Mendikbud Nadiem pada akhir Februari 2021 kemarin.

Setuju dong! Bukan hanya pemerintah secara umum saja yang diminta bergerak gesit, guru, wali murid, bahkan para murid sendiri juga diharapkan cepat "ngeh" terhadap pentingnya aktivitas pembelajaran.

Di saat banyak orang menyandarkan vaksinasi sebagai harapan dibukanya tatap muka, di saat itu pula guru-guru mulai sedikit melirik banyaknya ketertinggalan materi.

Aku pula demikian. Sebagai guru mata pelajaran, ada 13-14 bab yang perlu diselesaikan selama satu tahun. Sekarang?

Barangkali baru setengahnya. Padahal di sisi yang sama kisi-kisi US dan kegiatan Ujian Praktik sudah dimulai lho. Mulai deh kejar-kejaran!

Kendati demikian, dalam dua minggu ini aku secara tidak sadar telah mengubah model mengajar dari yang sebelumnya ekspositori-inkuiri menjadi mastery learning alias belajar tuntas.

Pedekate dengan Mastery Learning

Ketika dikatakan "belajar tuntas", rasanya banyak dari kita yang bakal mengingat kurikulum 2013. Terang saja, kurikulum yang sudah menjalani berbagai revisi dan pengembangan sejak pertengahan tahun 2013 ini sengaja dihadirkan agar siswa tidak lagi dihadiahkan banyak PR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun