Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Barangkali, yang Tidak Takut dengan Corona Itu, Pencuri Kali, Ya!

22 April 2020   13:36 Diperbarui: 22 April 2020   13:33 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Holger Kraft dari Pixabay

Ini barulah narapidana saja, belum ditambahkan dengan kasus-kasus pencurian seperti yang saya ungkapkan di atas.

Kalaupun mau dijumlahkan, berarti makin banyak kasus kejahatan di bumi Indonesia ini. Masyarakat sudah khawatir dengan corona, tambah khawatir lagi gara-gara kelakuan pencuri dan narapidana.

Kenyataan ini mau tidak mau membuat segenap aparat keamanan di seluruh sudut bumi Indonesia kerja lebih keras. Mereka seakan kerja dua kali karena selain harus memantau orang-orang yang bandel, mereka juga harus memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Yang semakin membuat kita heran adalah perilaku para napi yang baru saja bebas dengan adanya program asimilasi. Bukannya senang dan taubat karena dibebaskan, ini malah berulah lagi. Sudah dikasih hati oleh Pak Yasonna Laoly, mereka malah menusuk-nusuk hati masyarakat.

Barangkali, memang benar kata orang kalau mantan penjahat ketika sudah keluar dari penjara yang mereka bisa lakukan adalah kembali berbuat kejahatan. Itu keahlian mereka, karena mereka juga lapar dan butuh makan.

Dibandingkan dengan hari-hari biasa sebelum wabah, agaknya gerak-gerik napi jadi lebih luwes terutama dengan memanfaatkan situasi "bagi fokus" para aparat keamanan yang cenderung lebih mengutamakan pencegahan dan penanganan corona.

Jadi, bisa dibayangkan jika napi-napi koruptor juga dibebaskan? Makin kacaulah negeri ini. polisi susah-payah menangkap, eh malah dilepas lagi oleh pemerintah.

Sebagai tindak lanjut dari kerusuhan yang dilakukan oleh para narapidana yang tak tahu terima kasih ini, Komnas HAM sudah mendesak pemerintah agar mencabut pemberian status asimilasi terhadap narapidana yang kembali berulah usai keluar dari penjara.

Selain itu, Komnas HAM melalui ketuanya, Ahmad Taufan Damanik juga menuntut agar pemerintah berkomitmen lebih untuk memberikan hukuman maksimal bagi napi yang melakukan kejahatan berulang.

Terakhir, Ahmad juga meminta agar mekanisme pengawasan ditingkatkan dengan melibatkan semua pihak, termasuk kepolisian dan stuktur pemerintahan paling bawah.

Gambar oleh Ichigo121212 dari Pixabay 
Gambar oleh Ichigo121212 dari Pixabay 

Pemerintah memang harus ger-cep alias gerak cepat untuk menangani para pencuri yang tak takut dengan corona ini. Meskipun Yasonna Laoly sebut kasus napi berulah hanya sedikit, tapi yang sedikit-sedikit inilah yang lebih berbahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun