Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa Lesu Saat Belajar? Awali Pagi dengan Sarapan, Baru Senyuman

15 Februari 2020   11:14 Diperbarui: 15 Februari 2020   11:21 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sekolah (kompas.com)

Kita tidak menyalahkan keadaan dan kemajuan hari ini di mana makanan serba instan sudah bertebaran. Sayur misalnya, kelihatannya saja cerah dan hijau merona, setelah diusut ternyata banyak racun dari vitaminnya. Begitu pula lauk pauk lain.

Itulah kenapa hari ini para orangtua siswa sebaiknya menyempatkan diri untuk membuat masakan, membuat sarapan dengan cinta dan tangan sendiri.

Walaupun zamannya serba instan, jangan pula tidak mau belajar memasak. bagaimana nanti, jika anaknya mau sekolah dan minta sarapan. Tidak cukup hanya dengan banyaknya porsi uang jajan.

Menurut beberapa penelitian, orang yang rutin sarapan akan memiliki keinginan ngemil lebih rendah, makan siang tidak berlebihan, serta lebih produktif. Selain itu, seseorang akan lebih leluasa dan fokus dalam kinerja koordinasi.

Lumrah kiranya jika beberapa siswa yang tidak sarapan mudah kehilangan fokus dalam belajar. Bisa jadi mereka ribut dalam belajar hanya untuk menjadikan suasana riuh, agak suara perut yang keroncongan tidak terdengar.

Atau, pikiran mereka yang sudah berlarian tentang mau jajan apa, minta traktiran sama siapa, dan sebagainya.

Lalu jika malah gurunya yang lesu dan kurang semangat, bagaimana? Hmm, guru juga perlu sarapan agar tetap fokus.

Sesudah Itu, barulah Senyuman

kompas.com
kompas.com
Senyum itu ibadah, lebih tepatnya adalah sedekah. Senyum merupakan perkara yang sangat mudah dilakukan. Biarpun hati kadang terpaksa, kebanyakan orang masih bisa tersenyum. Termasuklah para siswa.

Biarpun mereka kekurangan uang jajan, belum sarapan, ataupun sedang ribut dengan teman, mereka masih bisa tersenyum atau malah tertawa, meskipun tawa itu hanya untuk dirinya sendiri.

Rasanya semua sekolah sudah menerapkan kegiatan senyum sapa salam sebelum di mulainya pembelajaran. Bahkan, untuk guru-guru yang super disiplin kebanyakan dari mereka mampu datang di awal waktu dan berdiri di gerbang sekolah sembari menyemangati siswa dengan senyumnya.

Kegiatan ini memang besar manfaatnya, karena di samping siswa bisa lebih dekat dengan gurunya, orangtua siswa juga bisa menebar senyum kepada guru, walau hanya sesekali berpapasan. Itu penting, terutama untuk membangkitkan rasa kebersamaan dalam mendidik.

Saat orangtua dan guru saling menebar senyuman, kemudian orangtua tadi sudah memastikan bahwa anaknya sudah sarapan, agaknya senyum siswa makin lebar karena mereka merasa dikenal dan diperhatikan oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun