Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Januari Buat Galau, Akankah Inter Milan Ala Conte Kembali Berasa "Spalletti"?

22 Januari 2020   19:21 Diperbarui: 22 Januari 2020   20:53 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Conte saat laga Lecce vs Inter, Minggu (19/01/2020) malam. (inter.it)

Januari 2020 agaknya menjadi musim yang galau bagi Inter Milan. Di saat kita sedang susah keluar karena hujan, Inter juga mulai susah keluar dari kisah bulan Januari. Hasil imbang 1-1 atas Lecce pada Minggu (19/01/2020) seakan mempertegas kegalauan Inter.

Terang saja, bukan sekadar hasil merugikan saat bertandang ke tim papan bawah tapi juga permainan Inter yang tanpa arah. Apakah strategi Conte sudah mulai membosankan?

Padahal saat bertandang melawan Lecce di Via del Mare Stadium, skuat gelandang Inter yang sebelumnya ternilai kemasygulan sudah lengkap. Trio "BBS" Barella, Brozovic, dan Sensi sudah lengkap dan sama-sama menjadi starter.

Tapi, kelengkapan trio BBS tidak berujung dengan variasi serangan yang mantap. Bahkan, Inter gagal mencetak gol di babak pertama, sesuatu yang mereka lakukan dalam empat pertandingan liga terakhir.

Gol semata wayang Inter pun datangnya dari bek Alessandro Bastoni pada menit 71. Itu pun berkat umpan dari Cristiano Biraghi. Selebihnya, Lukaku dan Lautaro sebagai duet ujung tombak hanya bisa mengeluh "bolanya ke mana" sembari menggayakan tangannya agar lini gelandang lebih sabar.

Di sisi lain, Lecce memang berusaha tampil bagus dengan formasi 5-3-2. Formasi dengan tumpukkan bek di belakang ini agaknya begitu menyusahkan Inter. Tambah lagi dengan serangan balik Lecce yang beberapa kali membahayakan.


Keadaannya semakin jelas saat Marco Mancosu berhasil menyontek bola umpan dari Zan Majer di menit 77. Atas gol ini, Conte nekad memasukkan Alexis Sanchez yang sejatinya sedang memperbaiki performa. Akhirnya hasil 1-1 harus tetap diterima.

"Hasil akhir ini tercipta dari sebuah fakta bahwa kami adalah tim yang harus selalu tampil dengan kecepatan 200 km/jam, kami tak boleh melambat." Ucap Antonio Conte pada konferensi pers usai laga. (inter.it)

Akankah kisah Inter ala Spalletti Terulang?

Atas hasil imbang kedua di bulan Januari ini (versus Atalanta dan Lecce), Inter harus puas duduk di peringkat 2 klasemen Serie A. Jarak poin dengan Juventus sebagai pemuncak klasemen sementara juga mulai melebar, yaitu 4 poin. Poin Inter 47 dan Juventus 51, hasil dari 20 pertandingan.

Inter juga harus siap-siap tergusur oleh Lazio yang saat ini berada di peringkat 3. Poin Lazio memang masih 45, tapi mereka punya simpanan 1 laga. Cukup untuk menggeser Inter jika bisa meraih kemenangan.

Jika Conte tidak buru-buru memperbaiki performa permainan Inter, bisa jadi prestasi Inter tidak akan bergerak dari musim sebelumnya, seperti saat Inter diasuh oleh Luciano Spalletti.

Terang saja, dua musim Inter dinahkodai oleh Spalletti, dua kali pula Inter hampir terjungkal dari zona Liga Champions.

Di awal-awal musim 2017/2018 Inter sebenarnya tampil sangat apik. Dalam 16 laga mereka tak terkalahkan dan bertengger di pucuk klasemen. Namun, petaka datang pada pekan ke-17 saat Inter harus kalah 1-3 dari Udinese.

Setelah kalah dari Udinese, praktis Inter tidak pernah menang dalam 6 pertandingan berikutnya. Akibatnya, Inter harus pontang-panting berjuang hingga pekan terakhir melawan Lazio demi bisa lolos otomatis ke Liga Champions.

Tidak berbeda jauh, musim 2018/2019 Inter juga demikian. Inter yang awalnya cukup panas ternyata kembali tergusur dari persaingan Liga Champions, dan di Liga Eropa Inter hanya sanggup melangkah hingga babak 16 besar.

Tambah lagi, Inter juga dihadapkan dengan permasalahan Icardi yang merajuk dan mogok main. Akibatnya, perjuangan Inter untuk tetap lolos ke zona Liga Champions otomatis lagi-lagi harus ditentukan pada laga terakhir versus Empoli.

Inter akhirnya menang 2-1 sekaligus menjadi kado manis Spalletti sebelum ia dipecat. 2 musim berturut-turut Inter hanya berlabuh tanpa gelar. Akhir tahun menjadi kegalauan besar Inter di setiap musimnya, termasuklah pada musim ini.

Kekalahan Inter 1-2 atas Barcelona pada bulan Desember 2019 kemarin seakan menjadi penegasan bahwa Inter kian berasa Spalletti karena belum mampu berbicara banyak di pentas Eropa.

Alasan minimnya kedalaman skuat memang tidak bisa dipungkiri, tambah lagi dengan ramainya cedera pemain. Selama ini, Vecino, Barella, Sensi, D'Ambrosio, Gagliardini secara bergantian cedera.

Perjuangan Inter semakin sulit karena akhirnya Brozovic juga ikut-ikutan cedera, tepatnya usai laga kontra Lecce kemarin. Marcelo Brozovic diperkirakan akan absen hingga 25 hari, yang berarti Inter Milan tidak akan bisa memainkannya dalam 4-5 pertandingan.

Ini merupakan kerugian besar bagi Inter. Terang saja, sejak awal bergulirnya musim 2019/2020 Brozovic selalu menunjukkan permainan yang konsisten. Di saat Barella dan Vecino mangkir, Brozovic harus bekerja keras dan mundur lebih dalam sebagai regista.

Jika Brozovic absen dalam lima pertandingan ke depan, maka siapa kiranya yang mampu mengisi kekosongan Brozovic? Agaknya Inter harus berbicara banyak di transfer Januari ini.

Eriksen sepertinya akan sangat berguna dalam menambal tipisnya skuat gelandang Inter. Seperti yang kita ketahui, beberapa hari ini berita tentang kepindahan Eriksen ke Inter Milan semakin membahana.

Kabarnya, pemain Spurs ini pun rela nombok atau menutupi kekurangan dana transfer Inter sekitar 2 juta kepada pihak Spurs. Terang saja, Inter sudah melayangkan tawaran sebesar 18 juta sedangkan Spurs kukuh ingin 20 juta dari Inter.

Terakhir, terlepas dari tipisnya kedalaman skuat Inter saat ini mereka juga butuh mentalitas pemenang jika memang mau menantang Juventus.

Masih terlalu dini untuk mengikuti jejak Inter ala Spalletti. Toh, mereka masih punya 18 pertandingan lagi. Agaknya Conte lebih paham dengan hal ini, hingganya bisa menemukan kembali permainan terbaik Inter.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun