Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru yang Berkesan akan Selalu Dikenang Sepanjang Zaman

21 Januari 2020   23:00 Diperbarui: 22 Januari 2020   10:40 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru. Sumber: KOMPAS.com/M. Lathief

"Pak Ozyyyyy...". Begitu sahutan panjang dua orang perempuan sembari melambaikan tangan di atas motor.

Teriakan ini datang dari dekat lampu merah di persimpangan pasar. Tepatnya sore kemarin, saat saya berjalan kaki menuju ATM untuk mengambil sejumlah uang. Terang saja, cinta sejalan saya sedang merajuk dan ingin segera diperbaiki. Motor maksudnya, hehehe.

Karena cinta sejalan yang merajuk ini, saya harus setia menunggunya di bengkel hampir 5 jam. Karena dompet sedang tidak berisi, mau tidak mau saya harus mengambil beberapa lembar merah di ATM. Saat saya menyusuri trotoar, terdengarlah teriakan yang memanggil nama saya.

Menanggapi teriakan itu, saya segera buang tatapan kosong aspal jalan dan meresponnya dengan berbalas lambaian tangan. Sejenak, saya tatap rupanya yang berpakaian SMA dan mencoba mengingat.

Dan, ternyata mereka adalah murid SMP yang pernah saya ajar di tahun 2015 saat sedang PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Saya lupa nama mereka, tapi kenal dengan wajahnya. Heran juga kok mereka masih ingat nama saya, karena waktu itu saya hanya mengajar di SMP tidak sampai 3 bulan.

Jika dulu saja ajar mereka hingga 3 tahun, atau 1 tahun saja barangkali wajar mereka ingat. Tapi ini hanyalah kurang 3 bulan mengajar, dan masuk kelas maksimal 3 kali.

Mundur ke bulan September 2019, saya juga memiliki kisah yang hampir sama. Waktu itu saya sedang ngantre beli ayam geprek. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang menegur dan menyalami saya. Lagi-lagi saya lupa siapa itu. Ia sempat bertanya "Pak, kenal kek aku dak?" (Pak, kenal dengan saya, tidak?)

Apa daya, melihat mukanya dan postur badan yang sudah sebesar itu saya tidak bisa menebak. Ia kemudian memperkenalkan diri. "Nama saya Boby Pak. Bapak pernah 1 kali masuk ke kelas kami dan mengajar tentang materi sedekah. Dan, Bapak memberi contoh dengan saya sebagai tukang parkir!"

Oalah, saya terkejut dan semakin terkesan si Boby bisa mengingatnya secara detail. Terang saja, saat mengajar agaknya saya cukup humoris, apalagi jika materinya tentang kehidupan sehari-hari.

Guru, Tinggalkanlah Kesan yang Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun