Tapi, soal sehat dan mampunya pedagang buah berjualan di esok hari, siapa yang tahu. Akan sia-sia juga jika hari ini dagangan habis, dan besoknya langsung sakit. Pedagang buah tidak akan bisa berjualan dan tidak lagi dapat uang.
Dari sinilah tersingkap makna bahwa sejatinya rezeki itu tidak melulu soal uang. Jika kadar rezeki hanyalah sebatas uang, maka beberapa saat lagi kita bisa mati karena kehabisan uang.Â
Nyatanya, pengemis walaupun tidak selalu dapat uang, ia masih hidup. Masih ada jalan hidup yang Allah berikan lewat kerelaan salah satu hamba-Nya memberikan nasi bungkus.
Usaha masih didekatkan dengan penghianatan, karena berusaha keras sekalipun masih juga ada gagalnya. Tapi, tidak dengan takwa dan tawakal.
Jika Allah mengambil sesuatu dari kita yang tidak disangka-sangka, namun hati ini tetap pada takwa dan tawakal, maka kelak Allah akan memberikan kita sesuatu yang juga tidak pernah kita sangka akan memilikinya.
Salam.