Dan apa yang terjadi saat kita pulang? Plaakkk! Pantat kita dipukul oleh ibu, dan ia ngomel habis-habisan. Terang saja, kita masih kecil dan belum tahu bagaimana khawatirnya orangtua menanti kita yang tak kunjung pulang ke rumah.
Akhirnya, timbullah mitos-mitos membahana yang mulai membuat kita takut:
"Besok, pulang sekolah langsung ke rumah ya, nanti diculik hantu!"
"Sekarang banyak penculik anak. Kalo kamu diculik, kepalamu akan dibuang sebagai tumbal jembatan!"
Dan banyak lagi.
Tetap Temani Mereka Belajar
Guru hanya memotivasi, mentrasfer ilmu, dan memberikan langkah-langkah untuk sukses. Seterusnya? Kembali kepada orangtua.
Jika orangtua perhatian dan menemani anak belajar di rumah, mereka akan sangat tahu gerak-gerik kita, mereka juga tahu progress perkembangan keilmuan kita, serta mereka juga kenal dengan guru-guru kita.
Makanya jika kita pulang sekolah, orangtua selalu bertanya kita dapat nilai berapa, belajar sama siapa, ada PR atau tidak, tadi jajan apa di sekolah. Selama kita menjawabnya dengan jujur, maka amanlah kita. Masih ada kesempatan untuk bermain. Hehe
Tapi jika kita bohong? Sungguh alamat bahaya. Terkait dengan nilai. Dulu sewaktu SD saya sering pula dapat nilai 0, 20, dan 50 pada pelajaran matematika. Nilai itu begitu horor bagi saya, hingganya takut untuk mengatakan kepada orangtua.