Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agustus 2019, Sudah Pasang Bendera?

4 Agustus 2019   18:18 Diperbarui: 4 Agustus 2019   20:38 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih (Pixabay.com)

Sudah habis masanya jika kita ingin berjuang dengan bambu runcing dan berdarah-darah. Sudah habis masanya jika kita tetap ingin melawan penjajah dengan adu fisik dan kekuatan. Dan sudah habis masanya jika kita tetap mau bergerilya di ufuk fajar untuk menyerang penjajah.

Sekarang, penjajah  telah berevolusi untuk menghancurkan peri kemanusiaan bangsa secara perlahan. Penjajah telah menusuk pelan-pelan untuk merusak peri keadilan, hanya untuk menghancurkan bangsa ini dari dalam. Jujur, itu lebih menyakitkan dari sekedar mati di ujung bambu runcing.

Berkibarnya bendera merah putih menjadi salah satu bukti nyata kita telah merdeka. Masih kurang rasanya jika hanya kita kibarkan bendera saat upacara di sekolah atau saat hari-hari nasional saja.

Sejatinya, menatap kemerdekaan tidak cukup hanya dengan menatap bendera dan memberi penghormatan. Tidak pula cukup dengan menundukkan kepala seraya mengheningkan cipta. Serta tidak juga  cukup hanya  ikut bernyanyi  dan menghafal lagu-lagu nasional dan kemerdekaan. Dalam setiap peringatannya, ada nilai yang harus kita pertahankan dan kita perjuangkan.

Menjelang peringatan hari kemerdekaan yang tinggal menyisahkan beberapa hari lagi, biasanya kita memasang bendera merah putih di depan rumah. Adapula yang memasang baliho, spanduk, poster, pamplet, karangan bunga, hingga hiasan plastik/kertas minyak bewarnakan merah putih disetiap jalan. Tidak lupa, banyak pula gapura-gapura cantik yang berhiaskan bambu runcing.

Begitupun halnya dijalan, beberapa masyarakat akan turun untuk meminta donasi kepada setiap orang yang lewat. Seribu dua ribu rupiah  akan sangat berguna dan mereka balas dengan senyuman. Bagaimana tidak, puncak perayaan 17-san di setiap daerah selalu meriah dan juga butuh dana.

Jika telah tiba hari kemerdekaan, akan banyak kegiatan-kegiatan perayaan menyambut kemerdekaan. Uniknya, setiap desa/daerah memiliki cara tersendiri. Ada yang mengadakan lomba-lomba mulai dari balap karung, balap kelereng, makan krupuk, tangkap belut, perang bantal, hingga panjat pinang. Adapula masyarakat yang mengumpulkan hasil panen untuk dibagi-bagikan dan dinikmati bersama.

Instansi pemerintah pula tidak kalah saing. Mereka juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan sekolah untuk memeriahkan kemerdekaan. Kegiatannya mulai dari upacara 17-san, gerak jalan tiap sekolah, pakaian adat, miniatur kemerdekaan, solosong, bazar, hingga pameran menyambut kemerdekaan pun tidak luput dari pelaksanaan. Ini  adalah bukti apresiasi bangsa terhadap kemerdekaan negara Indonesia.

Hakikat Kemerdekaan

"Merdeka adalah bebas. Merdeka berarti membebaskan segala belenggu akal pikiran daripada ketakutan selain kepada Allah" @Ustadz Abdul Somad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun