Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Telungkup

3 Februari 2018   12:33 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:42 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berita pagi mengurut dada bukan dongeng ini kisah nyata menyedak nafas di tenggerokan anak murid merabut nyawa gurunya orang gila merabut nyawa ulama manusia tergopoh gopoh mencari apa?

Saat ini kita sedang ada di mana mengapa nyawa diregang semena mena, tak terbayang dalam benaku mengapa runtuh adab dari jiwa. Sesekali aku tengadah kemudian telungkup kembali ini bukan mimpi ini jelmaan kisah kelam

Sebuah kebisuan, karakter terperosok  banyak huruf berjatuhan, banyak angka angka tercecer dijalanan  diam menghayati kenyataan  begitu hitam, begitu pedih menusuk jantung, oh aku merintih tertelungkup memohon ampunan semoga ini yang terakhir jangan pernah lagi terulang

Sentuhlah ceruk  hati dengan rahman dan rahim ya...Robb....

Cimahi, 3 Februari 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun