Beragam dinamika organisasi terus berkembang beberapa waktu terakhir, termasuk yang terkait aset-aset PGRI. Sampai saat ini PGRI Kabupaten Tana Toraja belum memiliki kantor sekretariat defenitif. Lokasi pembangunan sekretariat sebelumnya yang berlokasi di Kamali Pentalluan dipandang tidak relevan lagi sehingga perlu dipindahkan. Oleh karenanya, setelah berkas lokasi lengkap dan berkekuatan hukum, lokasi tersebut akan dipindahkan ke tempat yang lebih strategis. Pun demikian dengan status aset pada persekolahan PGRI.
Selanjutnya, melalui Konkerkab I PGRI Tana Toraja tahun 2025 ini, dihasilkan beberapa pernyataan, antara lain:
- Segera menyelesaikan pengurusan sertifikat tanah sekretariat PGRI Kabupaten Tana Toraja.
- Segera menuntaskan masalah hukum dan pengurusan sertifikat lahan SMP PGRI Marinding.
- Segera menyelesaikan pengurusan sertifikat tanah SMP PGRI Pa'buaran dan sekolah PGRI lainnya yang ada di Kabupaten Tana Toraja.
- Pelaksanaan forum-forum organisasi di semua tingkatan agar dilaksanakan tepat waktu.
- Pemakaian baju batik PGRI (kusuma bangsa) setiap tanggal 25 (pada hari kerja) setiap bulannya.
Selan itu, ada rekomendasi yakni, wajib melaksanakan orientasi bagi semua pengurus disemua tingkatan secara berjenjang, dengan tujuan agar Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PGRI  dapat dipahami dan dilaksanakan serta disosialisasikan kepada semua anggota,  sehingga dengan orientasi segenap pengurus  dan anggota PGRI  dapat mengetahui hak dan kewajiban  serta tugas untuk menjaga dan membesarkan rumah besar PGRI.
Dokumen Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) I PGRI Tana Toraja Tahun 2025 Masa Bakti XXIII Tahun 2025-2030 menjadi dasar kegiatan untuk melaksanakan forum kedua tertinggi setelah Konferensi Kabupaten (Konkab) dan sebagai alat evaluasi program kegiatan Pengurus Kabupaten PGRI Tana Toraja di tahun 2025 yang telah dilaksanakan. Kemudian, di dalamnya memutuskankan program kerja Pengurus Kabupaten PGRI Tana Toraja di tahun 2026.
Forum organisasi ini menjadi penting untuk membangun komitmen, solidaritas, soliditas, dan integritas seluruh komponen PGRI di semua tingkatan organisasi. Mulai dari Pengurus Kabupaten, Cabang/Cabang Khusus  dan Ranting.
Forum organisasi ini sangat strategis dan penting membahas program dan isu-isu strategis bidang pendidikan. Sehingga kesepakatan organisasi terwujud untuk merawat, menjaga, membesarkan organisasi melalui pengimplementasian di tahun 2025-2026.
Pengurus PGRI memiliki keyakinan dan tekad untuk terjadi peningkatan kinerja terutama di akhir masa bakti XXIII 2025-2030. Program kerja PGRI tidak hanya kegiatan rutin, tahunan, semester, bulanan, satu mingguan, melainkan kegiatan-kegiatan yang bermuara pada peningkatan profesionalitas guru dan tenaga kependidikan.
Olehnya itu pengurus PGRI harus kreatif dan cerdas mengemas kegiatan-kegiatan tersebut melalui aneka perangkat kelengkapan organisasi seperti DKGI, PSLCC, APKS, LKBH dan lainnya. Termasuk kreatifitas dalam mendatangkan sumber dana kegiatan-kegiatan tersebut. Iuran anggota hanya salah satu sumber, sumber lainnya perlu diperjuangkan dan dipikirkan.
PGRI bisa melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah atau dunia usaha dan dunia industri. PGRI juga tidak lupa memperkuat kapasitas pengurus dan memupuk kekompakan pengurus sehingga program-program terlaksana dengan baik berkat kerjasama atau tim.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI