Tana Toraja Masero adalah tagline sekaligus blue print program andalan Pemda Tana Toraja dalam 5 tahun ke depan. Masero adalah bahasa Toraja yang berarti bersih. Semua unsur dalam pemerintahan wajib bersih, termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).Â
Dalam kaitannya dengan lingkungan, Masero dapat bertujuan untuk menghasilkan lingkungan Tana Toraja yang bersih. Sebagai tindak lanjut dari Masero ini, program lawas yakni Jumat Bersih kembali digaungkan.Â
Masih jelas dalam ingatan saya, Jumat Bersih pernah populer di daerah saya sewaktu saya masih duduk di bangku sekolah. Kira-kira lebih dari 20 tahun yang lalu.Â
Kala itu, sebagai siswa, saya terlibat dalam kegiatan membersihkan sampah di jalan raya, sekolah, pasar dan lingkungan sekitar kampung. Pada beberapa kesempatan, Jumat Bersih juga mengajak kami membersihkan/memotong rumput di bahu jalan trans Sulawesi, poros Enrekang-Toraja.Â
Melalui Tana Toraja Masero, ada yang menarik dalam perjalanan saya ke salah satu desa yang ada di pelosok Tana Toraja. Saya sangat terkesima dengan bergulirnya kembali Jumat Bersih di sana.Â
Menuju Lembang Uluway dan Uluway Barat, Kecamatan Mengkendek melewati wilayah Kabupaten Enrekang. Memasuki Lembang Uluway Barat, kedua sisi bahu jalan desa sangat rapi. Rerumputan telah dibabat.Â
Jumat Bersih telah ditindaklanjuti warga Lembang Uluway Barat di bawah komando kepala Lembang. Sejauh perjalanan saya beberapa kilometer, sepanjang jalan telah rapi dan indah dipandang. Tak ada semak dan rerumputan yang menutupi jalan.Â
Jalan desa yang menuju ke jalur pendakian Gunung Sinaji (rangkaian Gunung Latimojong) pun sangat lapang dilewati. Adapun bagian jalan yang retak dan masih berupa jalan beenatu juga ikut diratakan.Â
Oleh karena wilayahnya yang masih asri, jarang pula terlihat sampah menumpuk di jalanan. Besar harapan bahwa Tana Toraja Masero ini tidak hanya fokus pada pembersihan sekitar lingkungan desa dari sampah, melainkan juga menggaungkan aksi peduli dan mengurangi sampah plastik.Â