Tak ada prediksi sebelumnya yang memperkirakan hasil akhir MotoGP Prancis 2025. Semua mata dan prediksi pun masih menjagokan Marc Marquez yang akan merajai Le Mans, apalagi pimpinan klasemen umum pembalap tersebut juga menjuarai Sprint Race sehari sebelumnya.
Tetapi balapan yang sesungguhnya di min race MotoGP membawa dramanya tersendiri. Rekor tercipta.
Johann Zarco mencatatkan sejarah dengan kemenangan di MotoGP Prancis 2025 di Sirkuit Le Mans pada 11 Mei 2025, menjadi pebalap Prancis pertama dalam 71 tahun yang memenangkan balapan kelas utama di tanah kelahirannya sejak Pierre Monneret pada 1954.
Kemenangan ini tidak hanya menandai pencapaian pribadi yang luar biasa tetapi juga mengakhiri rekor kemenangan beruntun Ducati selama 22 balapan, memberikan harapan baru bagi Honda yang telah berjuang dalam beberapa musim terakhir.Â
Salah satu elemen kunci yang tampaknya menentukan kemenangan Zarco adalah keputusannya untuk memulai balapan dengan ban basah, sebuah strategi yang terbukti sangat efektif di bawah kondisi hujan. Keputusan Zarco ini terbayar dengan baik di depan penonton yang terjual habis, lebih dari 120.000 penggemar.Â
Kondisi hujan membuat balapan kacau, dengan banyak pebalap berganti motor beberapa kali, tetapi Zarco mampu memanfaatkan cengkeraman ban basahnya untuk menjaga kecepatan dan stabilitas. Ini menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang kondisi lintasan dan kepercayaan pada setup motornya, yang penting dalam balapan dengan variabel cuaca yang tidak pasti.
Meskipun strategi ban basahnya berhasil, Zarco menghadapi tantangan awal. Ia memulai balapan dari posisi ke-17 setelah hampir terlibat tabrakan dan keluar lintasan serta kehilangan tempat di lap pertama.Â
Namun, kemampuan berkendara Zarco yang luar biasa memungkinkannya untuk perlahan-lahan menembus grid dan mengambil alih pimpinan. Ia akhirnya menyelesaikan balapan dengan keunggulan besar, hampir 20 detik di depan Marc Marquez dari Ducati, yang finis kedua. Ini menunjukkan ketahanan mental dan fisik, serta pengalaman Zarco dalam menangani tekanan balapan, terutama di sirkuit Le Mans, rumahnya  sendiri di mana ekspektasi warga Prancis untuk dirinya sangat tinggi.
Johann Zarco finis di depan Marc Marquez (kedua) dan Fermin Aldeguer dari Gresini Racing (ketiga). Aldeguer mencatat podium pertamanya di MotoGP.
Balapan ini digambarkan sebagai balapan yang "kacau" dengan banyak pebalap berganti motor karena perubahan kondisi lintasan akibat hujan. Hal ini menciptakan peluang bagi Zarco untuk memanfaatkan keunggulan ban basahnya, sementara pesaingnya, seperti Fabio Quartararo, mengalami kesulitan, dengan Quartararo jatuh di lap kelima meskipun memulai dari pole position. Kondisi ini menyoroti pentingnya fleksibilitas strategi, dan Zarco tampaknya telah membaca situasi dengan baik, memungkinkannya untuk menjaga kecepatan dan konsistensi.
Kemenangan Zarco menunjukkan keunggulan LCR Honda di bawah kondisi tertentu, meskipun tim ini tidak selalu kompetitif sepanjang musim. Marquez, meskipun kuat, tidak dapat mengejar ketertinggalan, menunjukkan bahwa strategi ban Zarco dan kecepatan lintasan memainkan peran besar. Kondisi hujan di Le Mans juga meratakan kemampuan membalap, tak ada pembalap unggulan dan memberikan peluang bagi pebalap seperti Zarco untuk bersinar.
Kemenangan ini juga memiliki nilai sejarah yang mencatat bahwa Zarco adalah pebalap Prancis pertama yang memenangkan Grand Prix Prancis kelas utama sejak 1954. Perayaannya, termasuk salto belakang di depan tribun, mencerminkan semangat dan koneksi emosional dengan penggemar apalagi terdengat para suporter menyanyikan namanya. Ini menambah dimensi emosional pada kemenangan dan memperkuat dukungan dari basis penggemar lokal.
Sekali lagi, kunci kemenangan Johann Zarco di Le Mans 2025 adalah kombinasi strategi ban basah yang cerdas di kondisi hujan, kemampuan berkendara yang luar biasa untuk pulih dari posisi awal yang sulit, dan memanfaatkan kekacauan balapan untuk menjaga keunggulan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI