Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbicara di Depan Umum: Ada Kendala Tapi Ada Solusinya

8 April 2025   09:03 Diperbarui: 10 April 2025   06:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi narasumber pada kegiatan Komunitas Belajar di sekolah. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Dunia yang semakin maju dengan teknologi informasinya tidak serta-merta menghilangkan kesempatan bagi orang untuk berinteraksi langsung dengan orang banyak. Lalu, menjadi seorang pembicara, pemateri, penggagas bahkan motivator membutuhkan keahlian khusus. Entah itu pembicara secara sinkronus online maupun sinkronus offline.

Seringkali, seseorang mengalami kendala dalam mengungkapkan isi pikiran,  ide dan gagasannya kepada orang banyak. Oleh karenanya, perlu diidentifikasi.

Berikut ini berbagai kendala dalam mengungkapkan isi pikiran, ide dan gagasan. 

Mengenali Faktor Penyebab

Faktor Internal

Mari kita mengenali faktor internal satu persatu. Pertama, hadirnya rasa ketakutan akan penolakan atau penghakiman. Ini adalah kendala yang sangat umum. Kita takut apa yang kita pikirkan tidak diterima, ditertawakan, atau bahkan dikritik oleh orang lain. Jadinya, ide yang sebenarnya sudah siap kembali membeku. 

Kedua, kurang atau rendahnya percaya diri karena munculnya perasaan bahwa ide atau pendapat kita tidak cukup baik atau penting untuk diungkapkan.

Ketiga, adanya perfeksionisme. Ingin menyampaikan pikiran dengan sempurna tanpa ada cela, sehingga menunda atau bahkan membatalkan untuk mengungkapkannya.

Ketiga, ketidakjelasan gagasan. Artinya, pikiran masih belum tertata dengan baik, sehingga sulit untuk merangkainya menjadi kata-kata yang jelas dan mudah dipahami.

Keempat, emosi yang kuat. Saat sedang marah, sedih, atau sangat bersemangat, sulit untuk menyampaikan pikiran secara rasional dan terstruktur. Emosi akan mengacaukan semua ide dan gagasan yang telah ada sebelumnya.

Kelima, pengalaman negatif di masa lalu. Setiap orang mungkin saja pernah mengalami penolakan atau respons negatif saat mengungkapkan pikiran, sehingga trauma dan enggan mengulanginya.

Keenam, adanya karakter introvert atau pemalu. Pribadi yang memiliki karakter ini cenderung lebih nyaman menyimpan pikiran untuk diri sendiri dan merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian. Idenya akan keluar jika dalam bentuk tulisan atau ketika ia diminta menyampaikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun