Kebutuhan layanan internet tanah air kini sedang dalam masa bersemi, secara khusus pada kebutuhan layanan berbasis data di wilayah terlencil. Starlink, penyedia layanan internet besutan pemilik X, Elon Musk secara resmi telah beroperasi di Indonesia. Kepastian ini hadir ketika berlangsung forum air sedunia di Garuda Wisnu Kencana, Bali beberapa waktu yang lalu.Â
Starlink tak diragukan lagi kualitas layanan internetnya. Provider milik SpaceX ini berada di bawah naungan pemilik 60 persen dari sekitar 7.500 satelit yang mengorbit yang spesialis layanan satelit internet. Menurut data, saat ini Starlink telah mampu melayani lebih dari tiga juta penduduk pada lebih 100 negara di seluruh dunia. Keunggulan Starlink adalah memiliki kecepatan internet yang lebih cepat dari provider lokal.Â
Starlink memiliki peran khusus dalam menghubungkan wilayah terisolir di seluruh dunia dengan dunia luar. Seperti yang sudah dilayani oleh Starlink di pedalaman Brazil, Fiji, dan Afrika.Â
Meskipun pada forum air dunia, Starlink diresmikan untuk melayani kebutuhan dunia kesehatan pada puskesmas-puskesmas tak terjangkau internet, akan tetapi dunia pendidikan tanah air juga sangat membutuhkan ketersediaan internet.Â
Diferensiasi pembelajaran tidak semata memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar sekolah. Hal penting lainnya adalah diferensiasi tersebut mampu memanfaatkan ketersediaan teknologi dan informasi dari segala penjuru. Nah, adanya internet akan memudahkan pemanfaatan tersebut.Â
Menarik untuk menunggu sejauh mana pemerintah pusat nantinya membangun kerja sama dengan Elon Musk agar mampu menyediakan layanan internet terjangkau dengan kecepatan tinggi hingga je pelosok daerah. Melihat sekilas alat dan media yang dibutuhkan oleh pengguna, Starlink bisa saya simpulkan bahwa alatnya portable untuk dibawa ke mana-mana.Â
Starlink telah dirancang untuk tahan terhadap segala kondisi cuaca, baik hujan, salju, badai dan guncangan. Menurut saya ini pertanda baik. Bagaimanapun juga, internet kadang terganggu dan hilang karena hujan deras.Â
Layanan Starlink yang berbasis satelit ini sudah pasti akan membuka dunia, menyambungkan yang terisolir dengan dunia modern. Peserta didik dimungkinkan untuk mudah mengakses sumber belajar, baik di sekolah maupun di rumah mereka secara mandiri.
Salah satu dampak langsung pemanfaatan jaringan internet Starlink dalam dunia pendidikan Indonesia nantinya adalah maksimalnya pemanfaatan Chrome Book. Seperti diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir, sudah jutaan paket Chrome Book yang diberikan Kemendikbudristek kepada sekolah-sekolah.