Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Waspada Suhu Panas dan Kemarau Serta Tips Tetap Aktif di Tengah Ancaman Panas

9 Oktober 2023   20:36 Diperbarui: 15 Oktober 2023   16:46 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelian air galon meningkat di tengah suhu panas dan musim kemarau. Sumber: dok. pribadi. 

Suhu panas menyengat tengah melanda wilayah Indonesia dalam beberapa minggu terakhir. Peningkatan suhu panas ini adalah efek dari panas global. Tambahan pula musim kemarau turut menyumbang tingginya intensitas suhu panas di berbagai wilayah Indonesia. 

Kewaspadaan akan dampak besar suhu panas dan kemarau adalah kebakaran dan kekurangan air bersih. Kebakaran hutan mulai marak terjadi di berbagai wilayah Tanah Air. 

Bahkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura secara resmi telah menyatakan komplain karena kebakaran hutan dan lahan gambut yang mengekspor asap tebal ke luar negeri. Kebakaran sangat rentan terjadi saat ini. Jadi, sangat penting bagi warga untuk memperhatikan sisa puntung rokok dan pembakaran sampah. 

Dampak berikutnya adalah kelangkaan air bersih. Jika tanaman yang kering kerontang mungkin belum apa-apa. Tapi kali ini warga yang sudah terdampak kekeringan. 

Di Tana Toraja sendiri, kelangkaan air bersih mulai nampak dalam dua bulan terakhir. Warga sudah mulai ramai-ramai membeli air galon. Setiap hari, puluhan truk mengantri mengisi air galon untuk dijual kepada warga. Bukan hanya warga kota yang mengalami kelangkaan air, akan tetapi warga di kampung-kampung juga. 

Informasi terkini terkait cuaca panas banyak beredar di grup-grup media sosial seperti WhatsApp dan Telegram. Informasi tersebut sebenarnya sudah lama, yakni bulan April yang lalu. Akan tetapi dampaknya masih terjadi hingga sekarang. Indeks ultraviolet (UV) dari sinar matahari sedang kencang atau meningkat tajam. 

Pada jam 8 pagi saja, paparan sinar matahari serasa jam 11 siang. Suhu ekstrim ditambah musim kemarau memang memperingatkan kita untuk mulai bijak dalam mengatur kegiatan agar tidak terlampau lama menderita panas, bijak menggunakan air, bijak terhadap lingkungan dan waspada dalam memanfaatkan sumber api.

Tingginya suhu panas di siang hari bukan berarti mengurangi aktifitas sebagai pekerja. Entah sebagai PNS/ASN, karyawan swasta, buruh, pelajar, pedagang, wiraswasta, dll, dampak panas tidak serta-merta menghambat tugas dan tanggung jawab. 

Beragam tips atau cara bisa dilakukan agar suhu panas tidak menghalangi pekerjaan, antara lain:

Gunakan Masker Wajah

Bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan, seperti bekerja di sawah, kebun dan ladang, sangat dianjurkan untuk memakai pelindung kulit tambahan, khususnya wajah, seperi pemakaian masker wajah. Jika tidak sempat minimal topi pelindung wajah. Seperti yang digunakan para turis asing, dimana selama suhu panas, mereka menggunakan topi dengan pelindung wajah yang lebar dan ada kain pelindung menutupi punggung leher.

Minum Air Putih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun