Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Karena Kompasiana, Artikel Saya Bisa Meyakinkan Rencana Kerjasama Indonesia - China di Bidang Energi Terbarukan

9 Januari 2014   23:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13892830641047632216

[caption id="attachment_305084" align="aligncenter" width="960" caption="Percakapan Itu"][/caption] Entah saya harus bilang apa pada Kompasiana hari ini. Berterima kasih atau menumpahkan kejengkelan. Tentu semua warga Kompasiana dibuat jengkel hari ini sejak siang Kompasiana tidak bisa diakses: sulit login. Hari ini sampai sekitar jam 9malam saya sulit mengakses, bahkan tidak bisa login pakai laptop, padahal saya login pakai tablet dan blackberry saya masih bisa sebelumnya. Saya sempat uring-uringan. Takut tulisan saya ikut tidak bisa diakses. Saya sempat berpikir, jangan-jangan akun saya dibajak oleh orang lain. Karena beberapa hari sebelumnya saya yang biasa teratur memeriksa "history" penggunaan e-mail saya, saya kaget. Pasalnya e-mail saya ada yang mengakses dari negara Kanada, padahal saya ada di Kuala Lumpur. Kontan saya "reset password" untuk mengganti password lama. Saya pun mendapat "link" dan "ID Password" ke e-mail saya. Betapa terkejutnya, login tidak bisa dilakukan. Saya pun menghubungi "si dia" untuk meminta bantuan. Siapa tahu dari negara "si dia" Kompasiana bisa diakses. Beberapa saat setelah kami chatting, kepada "si dia" saya berikan akses akun Kompasiana saya. "Nggak takut nich, semua akses dan password akun Kompasiana diberikan ke saya?" tanya "si dia." Saya tersenyum kecut mendengar pertanyaan ini. "Nggak," jawab saya singkat. "No secret.." Memang di dalam akun Kompasiana data saya komplit. Toh juga dua hari yang lalu, dia sudah verifikasi dari data saya. Akhirnya usaha membuka akun Kompasiana dari negara lain menemui kegagalan. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Dalam hati, saya sudah siap untuk menerima teguran lagi dari guru menulis saya Pakde Kartono. Seperti yang terjadi pada 21 Desember 2013, saya tidak posting artikel karena sakit kepala. Saya juga tidak memberitahu alasan tidak posting kepada Pakde Kartono. Teguran via inbox muncul. Ya, kami memang punya komitmen bersama satu hari posting minimal satu artikel di Kompasiana. Padahal menjelang siang saya sudah siap menayangkan tulisan yang mengungkap rasa terima kasih saya kepada Kompasiana karena membantu saya untuk meyakinkan partner saya dari China untuk berinvestasi (joint venture) di Indonesia terkait "renewable energy." Salah satu tulisan saya yaitu di link http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/11/15/ide-gila-tentang-energi-alternatif-ala-saya-bukan-prabowo-bahkan-dahlan-iskan-610856.html menambah keyakinan si Gary Chung --partner saya dari China untuk lebih lanjut membicarakan kerjasama antara kami pengusaha "renewable energy" berbahan baku Jatropha curcas atau jarak pagar. Partner saya akhirnya memutuskan untuk bertemu dengan saya terkait kerjasama antara kami: Indonesia - China untuk memproduksi "biodiesel" bahkan "biojet" (bahan bakar pesawat) dari biji Jatropha curcas (Jarak Pagar) di Indonesia. Dia akan datang ke Indonesia setelah tahun baru China membicarakan lebih jauh rencana kerjasama kami. Akhirnya malam ini saya mengubah sedikit tulisan saya seperti yang saya tayangkan ini. "Anyway", bagaimanapun terima kasih kepada Kompasiana tulisan saya "Ide Gila Tentang Energi Alternatif Ala Saya Bukan Prabowo Bahkan Dahlan Iskan," tertanggal 15 November 2013 memudahkan saya meyakinkan calon partner saya untuk berinvestasi di Indonesia. Apalagi dia melihat "hits" tulisan itu lebih dari seribu. Semoga Kompasiana semakin lama semakin bertambah baik, dan tidak "error" melulu. *) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun