Mohon tunggu...
Otto Jastin Hasibuan
Otto Jastin Hasibuan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pertanian Tidak Bisa Disepelekan

19 Juni 2023   01:20 Diperbarui: 19 Juni 2023   02:17 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanian saat ini masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas. Hal ini karena, masih banyak masyarakat yang memiliki stigma bahwa pertanian hanya sebatas mencangkul, sektor yang kotor, dan terkesan miskin. Padahal, kenyataan yang ada dilapangan tidak semua petani itu memiliki ekonomi ke bawah. Walaupun, memang benar masih terdapat petani dengan ekonomi kelas menengah ke bawah. Namun, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, perlu adanya tindakan untuk melunturkan stigma tersebut. Pertanian jika bisa dikelola dengan baik dan benar, dapat memberi pengaruh yang sangat baik bagi kesejahteraan orang banyak, terutama bagi petani itu sendiri.

Dilansir dari inews, negara dengan keadaan petani yang sangat sejahtera seperti Belanda, Amerika Serikat, China, dan lain sebagainya dapat mencapai hal tersebut karena dukungan yang sangat baik dari pemerintah untuk para petani disana. Bukan hal yang tidak mungkin, jika para petani di Indonesia dapat mencapai keadaan yang sama yaitu kesejahteraan. Selain itu, negara negara tersebut juga berhasil menarik minat anak muda untuk terjun ke dunia pertanian. Hal ini membuat mereka tidak perlu mengkhawatirkan regenerasi sebagai penerus untuk menjalankan pertanian di negara mereka. 

Pemerintah harus gencar memberikan dukungan kepada seluruh petani di Indonesia. Dukungan ini berupa kebijakan kebijakan yang memudahkan petani bercocok tanam, menetapkan harga komoditas yang tidak mencekik leher petani, dan lain sebagainya. Selain itu, pemerintah juga harus mulai melakukan pembaharuan mengenai teknologi pertanian. Tidak bisa dipungkiri, peran teknologi sangat membantu petani dalam mengelola lahan pertanian.

Adanya teknologi dalam pertanian memberikan dampak positif seperti efisiensi biaya, efisiensi waktu, menghasilkan komoditas pertanian yang berkualitas, dan lain lain. Pada kondisi inilah, pemerintah dapat mengajak anak anak muda untuk berperan mengenai pemakaian teknologi tersebut. Hal ini karena, cnbc melansir umur petani di Indonesia masih didominasi oleh petani dengan umur lebih dari 40 tahun. Terbukti, dengan sedikitnya anak muda yang berperan langsung membuat penggunaan teknologi pertanian di Indonesia belum bisa dirasakan dampak positifnya.

Generasi Y dan Z yang saat ini kebanyakan sudah hidup berdampingan dengan teknologi, seharusnya dapat membantu berperan dalam pertanian di Indonesia. Untuk membuat anak pada generasi tersebut mau berperan dalam pertanian di Indonesia, pemerintah harus mengerahkan atau mengandalkan para penyuluh pertanian guna menarik minat mereka. Selain daripada upaya yang dilakukan oleh pemerintah, kesadaran dari diri masing-masing anak generasi tersebut juga harus ada. Hal ini karena, melalui kesadaran diri masing-masing yang secara tidak langsung dapat menjadi motor penggerak untuk upaya upaya yang lainnya.

Ketika generasi Y dan Z mau berkontribusi untuk pertanian di Indonesia mengenai penggunaan teknologi, maka dari sini perlahan dampak positif dari penggunaan teknologi dapat dirasakan. Setelah itu, regenerasi untuk pertanian di Indonesia pun sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi. Jika para petani sudah membuka mata mengenai teknologi, maka lahirlah petani petani pintar yang dapat bergerak sendiri,tanpa harus adanya peran tengkulak untuk melakukan pemasaran hasil pertanian. Petani pintar akan memutuskan rantai niaga pertanian yang merugikan petani selama ini. Hal ini dapat membantu petani mencapai kesejahteraan yang diimpikan selama ini.

Terutama bagi mereka yang merupakan lulusan pertanian, menjadi harapan bagi para petani untuk menjadi penerus untuk mengelola dan menjalankan pertanian di Indonesia. Lulusan pertanian dapat menjadi contoh yang baik untuk generasi muda yang lainnya. Sedih ketika mereka yang lulusan pertanian saja tidak mau berkontribusi langsung untuk pertanian di Indonesia. Maka dari itu, besar harapan petani kepada mereka yang merupakan lulusan pertanian untuk menuangkan pemikiran mereka bagi kemajuan pertanian di Indonesia.

Generasi muda yang mau berperan dan petani yang sudah pintar akan teknologi, serta kebijakan pemerintah yang sangat bijak bagi petani di Indonesia mewujudkan bagaimana begitu pentingnya kekuatan pertanian dalam kehidupan. Stigma mengenai pertanian yang kotor, sebatas mencangkul, dan terkesan miskin dapat tergantikan menjadi pertanian yang modern, makmur, dan kaya. Hal inilah yang menjadi harapan bagi pertanian di Indonesia pada masa yang akan datang nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun