Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ganjar Dikejar Golkar

16 November 2021   13:08 Diperbarui: 16 November 2021   13:33 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sekarang menjadi bunga yang sedang merekah. Banyak yang berharap Mas Ganjar terpilih, dipilih, dipinang oleh Parpol untuk Nyapres.

Nasdem sudah menyampaikan pertimbangannya untuk mengusung Ganjar. Nasdem pun secara etik tidak hanya menyebut Ganjar tetapi juga menyebut Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Ridwan Kamil. Semua masuk pertimbangan. Keputusannya jelas menunggu perkembangan politik di Indonesia. 

Teman ngopi di Pos RW berpendapat bagi mereka yang sudah masuk pertimbangan Parpol untuk dicalonkan adalah sebuah keberuntungan. Kalau beruntung dicalonkan beneran. Kalau tidak, paling tidak sudah membuka peluang. Daripada tidak dilirik sama sekali artinya memang tidak punya peluang.

Relawan Ganjar juga sudah berkeliaran di berbagai daerah dan pulau. Bingung juga, mereka bermunculan seperti cendawan di musim hujan. Ini memang November yang memang musim hujan. Mereka bergerak bedah rumah di Bitung Sulut dan di tempat lain memberikan bantuan kemanusiaan.

Sporadis memang. Cuma ini ibarat bola salju, bisa besar dan membesar. Mereka tinggal membutuhkan konduktor untuk bergerak.
Mas Ganjar yang suka sepeda menjadi gubernur Jawa Tengah (2013-2018 dan 2018-2023). Secara periode menjabat Ganjar memiliki keuntungan untuk terus diberitakan dan membuat berita dengan latar sebagai Gubernur Jawa Tengah menjelang 2024.

Daya tahan tim dan relawannya untuk membuat berita patut diacungi jempol. Medsos diisi tidak dengan yang berat-berat. Semua hal ringan mulai dari ngajak makan suami istri yang sedang bekerja di sawah. Bersepeda di pasar membagikan masker.

Hidup sudah berat. Kalo diisi dengan yang berat-berat nggak asik lagi. Isian berat juga ada. Kebijakan-kebijakannya dikemas dalam guyon dan sederhana.

Partai politik jelas tidak mau kehilangan momentum. Menjaga momentum adalah kewajiban Partai politik agar tidak hilang ditelan badai informasi yang supercepat. Timpa menimpa informasi terus terjadi. Make news.

Suasana sekarang sebenarnya adalah suasana yang cukup genting. Mereka yang abai akan kehilangan momentum. Ibarat ingin melompat kalau tidak ada ancang-ancang ya wussss. Tidak jauh. Malah bisa gagal karena otot sudah kehilangan momentum gaya.

Polemik di PDI Perjuangan sebenarnya adalah tarik menarik yang menarik. Perlu diingat bahwa di setiap partai politik pasti ada tarik menarik dan klik. Mengelola klik butuh kedewasaan dan pengorbanan serta konsistensi. Ganjar dan simpatisannya adalah fenomena. Parah kalau sudah ada yang berani keluar dan patuh apapun keputusan partai.

Selalu ingat dengan senior yang ngomong, semua lawan adalah kawan. Kalau ada lawan yang tidak mengganggu itu adalah kawan yang sudah membantu. Kalau ada lawan yang mengganggu juga tetap dikawani bisa jadi suatu waktu menjadi kawan sejati yang rela berkorban apapun. Itulah politik. Jangan baperan.

Bunga akan merekah. Kumbang jelas mencari madu. Partai Golkar sendiri tahu itu. Menjaga momentum dan mengetes ombak di bulan November dan Desember. Golkar siap menampung Ganjar kalau PDI Perjuangan tidak memberi tempat. Epik.

Ganjar apakah akan mengeluarkan jurus bunga seribu bayangan? Pergerakannya dengan berbagai "baju" yang dimilikinya akankah menarik simpati kumbang di berbagai daerah. Memperhatikan unggahan di Medsos Ganjar bikin bergidik. Mereka datang dari berbagai kalangan ke Jateng, ke Semarang untuk bersilaturahim. 

Godaan untuk Ganjar memang bertubi. Kekuasaan itu menggiurkan. Apalagi Survei Litbang Kompas untuk Capres 2024 yang dipublikasikan 18 Oktober 2012, Ganjar sudah mengejar elektablitas Prabowo Subianto, sama-sama  13,9 persen. Kenaikan Ganjar sangat signifikan dari waktu ke waktu.

Satu minggu berselang, Poltracking mempublikasikan survei elektabilitas Capres 2024. Ganjar melewati Prabowo, Ganjar meraih 18,2 persen dan Prabowo 17,1 persen. Anies diurutan ketiga, 10,2 persen.

Akhirnya Ganjar dikejar Golkar wajar. Pencarian efek ekor jas. Tak mungkin kan diam bila ada bunga yang akan merekah. Sang bunga pasti akan dikejar. Massa mengambang pasti akan berfoto, orang pasti akan mengabadikan.

Sederhana, katanya. "Kalau sudah jadi presiden atau wakil presiden beneran akan susah foto bareng. Protokolnya sudah lain. Sudah super ketat".

Salam Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun