Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Orang Tua Somplak di Pandemi Covid 19

25 Maret 2020   18:18 Diperbarui: 25 Maret 2020   18:30 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Virus bernama Covid 19 itu seakan-akan membuat dunia berhenti berputar tak terkecuali di nusantara. Padahal kota bernama Wuhan di Tiongkok dengan kebersamaan dan keberanian dokter dan perawat serta warganya bahu membahu menuju harapan. Mereka tidak putus asa apalagi menyalahkan pemerintah pusatnya atau menjadi pakar dadakan serta mendadak pahlawan. Mereka terus bergerak karena harapan itu masih ada.

Mereka bergerak sesuai dengan kemampuan. Mereka menyongsong harapan. Pada saat itulah ada kejutan asa, orang yang bertanggungjawab mendisain dan membangun RS darurat Covid 19 adalah kelahiran nusantara. Sungguh kejutan yang bikin merinding semerinding ketika mereka terus berjuang untuk menyelamatkan nyawa-nyawa yang sekarat tak bisa bernafas.

Semerinding keikhlasan Fr. Giuseppe Berardelli (72) memberikan alat respirator (yang dibelikan umatnya) pada seorang anak muda yang tak dikenalnya. Berardelli meninggal karena Covid 19 di Italia. Semerinding ketika Garibaldi Thohir menyumbang Rp 20 miliar untuk penanggulangan Covid 19 kepada BNPB Indonesia. Paragon yang menaungi Wardah Kosmetik pun menggelontorkan dana untuk penanggulangan Covid 19.

Tidak ada yang siap dengan pandemi ini. Bahkan negara-negara di Eropa yang maju pun kewalahan. Negara adidaya seperti US juga sama. Butuh kerjasama semua stake holder dan masyarakat untuk menghentikan penularan. Itulah kuncinya.

Dalam waktu dua bulan, Wuhan dalam hal ini Tiongkok membalik keadaan. Mereka menunjukkan kalau persatuan dokter, penunjang medis, perawat, polisi, tentara dan masyarakat serta pemerintahannya berhasil mengatasi wabah bahkan mereka kini membagi ilmu dan juga peralatan medis mulai dari APD, masker, masker N95, kit test dan peralatan penunjang lainnya ke berbagai negara mulai dari Eropa hingga Afrika.


Para miliadernya pun tak ketinggalan membagi, menebar kebaikan dengan memberikan bantuan ke seluruh negara lain yang membutuhkan. Mereka adalah orang-orang yang melihat dunia sebagai bagian dari dirinya.

Apakah tindakan mereka disambut baik? Tentu tak semuanya menyambut baik. Ada juga yang katanya ngakunya kritis. Wajar dan sangat manusiawi. Walau demikian barangkali mereka yang kritis tapi tak bergerak bertindak adalah orang orang yang tidak bisa melihat dunia sudah borderless. Dunia sudah berubah dan mereka masih belum berubah.

Tiga anak-anak nakal dan bahkan kadang menyebalkan, siang pasca belajar mandiri mencari tempat bekas cat di gudang. Mereka dua lelaki dan satu perempuan mengobrak-abrik gudang. Mereka sudah izin dengan bapaknya yang nunjauh di Bukit Barisan Sumatra. Bagi mereka untuk urusan izin yang agak konyol, sedikit menabrak pakem, memberantaki gudang dan teras rumah maka izin dengan bapaknya yang somplak lebih efektif dibandingkan dengan izin emaknya. Mereka tahu itu.

Bor manual, lilin, dan lem serta plester sambung pipa pun dikumpulkan. Sabun batangan dan sabun cair stok bulanan dikeluarkan. Emaknya belum tahu rencana anaknya. Dan biasanya kalau sudah dapat izin bapaknya, proyek selesai baru lapor emaknya.

Sulung yang memiliki alis lebat dan mata menawan, hampir selalu mampu meluruhkan emaknya kini memiliki tugas berat untuk meminta izin dengan emaknya. Bapaknya sudah mengingatkan melalui WA dan video call kalau emaknya lagi tegangan tinggi karena harus mengawasi warungnya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun