Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Kok Jadi Kriminal?

9 Desember 2019   09:59 Diperbarui: 9 Desember 2019   10:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cinta itu anugerah. Kalau tidak ada cinta dunia ini serasa hampa. Dunia cinta itu bisa melanda tua muda, lelaki perempuan, kaya miskin.  Ah  itu adalah indahnya cinta dari potongan atau ingatan dari lagu dari seorang tua yang berusaha untuk memelihara cinta.

Remaja, kaum milenial dan kaum telat yang mencoba milenial lalu ikut-ikutan nggaya jadi budak cinta yang diaku sebagai trennya milenial. Benarkah? Lalu apa kriterianya disebut budak cinta? Sepertinya budak cinta ada dari dulu tetapi dulu nggak banyak istilah-istilah untuk cinta.

Adanya cinta Siti Nurbaya. Kawin lari. Hamil duluan nikah menyusul. Madon. Selingkuh. Tidak ada pelakor pebinor, budak cinta dan istilah cinta lainnya khas milenial.

Kalau dipikir-pikir sebenarnya sama saja sih. Substansinya adalah hubungan lelaki dan perempuan. Ini  yang wajar. Ada juga yang agak gimana gitu karena cinta itu tidak memandang ras, suku, agama dan jenis kelamin.

Lalu yang bikin bergidik adalah cinta kok berubah menjadi kriminal. Itu yang belum bisa dimengerti atau dipahami.

Namanya cinta itu ya berbagi kasih. Tolong menolong. Saling memperhatikan. Perilaku menjaga perasaan pasangan. Ngomong tidak asal njeplak.

Lah, kalau membakar rumah kekasih. Membunuh sang kekasih. Melukai secara fisik sang kekasih. Melukai secara psikologis sang kekasih. Nyebarin video cinta. Ini apa namanya. Serius nanya?

Haruskah cinta menyeret, membawa-bawa penegak hukum? Cinta yang semestinya menyenangkan kok berubah menjadi bencana. Berubah menjadi kriminal. Ditimbang di meja hijau. Berakhir di jeruji besi penjara.

Duh.

Adek dan kakak kalau tak mampu berbagi kasih. Tolong menolong. Saling memperhatikan. Berperilaku menjaga perasaan dan menjaga omongan maka lebih baik tidak jatuh cinta. Cinta itu berat. Kamu dan kamu nggak kuat. Lebih baik aku saja di dusun.

Mencintai ikan lele, mencintai ayam, mencintai sayuran dan mencintai alam. Ini juga cinta mencari duit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun