Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Prasangka Ibu pada Anaknya

15 Februari 2018   01:22 Diperbarui: 15 Februari 2018   08:51 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lha...  Kakak dan Kevin, kromosom xy,  kromosom x-nya dari aku, y darimu. Kayla, kromosom xx, 1 kromosom x dari aku dan 1 lagi darimu. Kesamaannya adalah semua gen kecerdasan berasal dari aku yaitu kromoson x, terbukti ketiga-tiganya cerdas seperti aku," ledeknya sambil mengedipkan matanya dengan genit.

Aku hanya bisa memberi perlawanan dengan mengatakan, "Ayo... kita bikin anak satu lagi untuk membuktikan teorimu, sayang...,"  sambil meraih pinggangnya dan merangsek maju.

Usut punya usut mengenai telepon pagi tadi, ternyata kemarin sore, Kakak membeli coklat cukup banyak dari warung serba ada ber-AC di depan rumah. Ada promo coklat, beli satu dapat dua. Kakak belanja coklat hingga tiga ratus ribu rupiah dari uang hasil kerja otaknya.

Ketika pulang ke rumah, Kakak tak sedikitpun memberikan coklat pada ibunya. Malah ketika ditegur ibunya,  kenapa coklatnya tidak dibagi dengan ibu dan adik-adik. Kakak bilang, "nanti saja kalau Kakak sudah bagi dengan guru-guru dan teman-teman Kakak. Itupun kalau ada sisa".

Ibunya meradang karena menganggap sudah kehilangan cinta dari anak-anaknya. Dulu sewaktu mereka kecil kalau ditanya siapa yang paling cantik, mereka akan jawab ibu. Siapa yang paling baik akan dijawab ibu. Siapa yang paling disayangi akan dijawab ibu.

Sekarang kalau Ibu bertanya, "Kakak, Ibu cantik gak?".

Kakak akan menjawab, "Ah... Ibu  kan  sudah tahu kalau Ibu  not my type," sambil nyengir.

"Kakak  nggak  sayang lagi sama Ibu  nih".

"Ibu...  please  deh,  ini kan cuma masalah selera".

Istriku hanya bisa senyum masam mendengar jawaban cerdik Kakak.

Khusus Kayla, aku tahu Kayla sangat dekat dengan Mbok Asih karena sejak bayi, Mbok Asih yang mengasuh Kayla. Pasca melahirkan istriku harus bertarung di lapangan untuk penelitian kuliahnya. Aku tahu perjuangannya.  Mbok Asih walaupun punya cucu sendiri akhirnya malah melekat pada Kayla.  Kalau cuti lebaran, yang paling banyak dapat oleh-oleh sudah pasti Kayla.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun