Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terimakasih Zidane

4 Juni 2018   07:30 Diperbarui: 4 Juni 2018   08:49 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya sudah melakukan ini selama tiga tahun. Maka saya tidak kehilangan tenaga." Apakah faktor Ronaldo atau Bale yang mendorong ia mundur. Tidak sama sekali, katanya.

Zizou dikenal sebagai bermuka minim emosi bagaikan patung Mesir Sphinx. Ekspresinya sulit ditebak. Senyum sekadarnya. Pada wawancara itu wartawan menyebut senyumnya ramah. Ia meyakinkan bahwa ia tidak sedang mencari klub lain.

Prez yang memegang kendali selama 20 tahunan terkenal kejam. Ia telah memberhentikan Vicente del Bosque, Ancelotti dan Rafael Bentez. Ia dikabarkan membuat 'perjanjian saling menguntungkan' untuk tidak memperkerjakan Jos Mourinho lagi. Jadi sewaktu Zidane diangkat menjadi pelatih setelah biasa-biasa saja di level yunior Castilla (klub B dari Real Madrid), Prez sebenarnya menanggung risiko bagaimana kalau Zidane gagal dan harus dipecat. Ia begitu terkenal sebagai pemain maka tidak bisa diperlakukan tidak semena-mena. Nah, sekarang Prez benar-benar pusing kepala bukan memecat tetapi memikirkan pelatih baru yang tidak mudah dicari karena standar klub sudah terlanjur sangat tinggi. Persoalan yang tidak mudah meskipun ada uang bertumpuk-tumpuk yang bisa dipakai.

Memimpin klub dengan para bintang di Real itu adalah persoalan meredam ego para bintang. Apakah mereka mau mendengarkan suara pelatihnya. Mou yang kharismatik suatu ketika membanting botol minuman ke dinding dan mengatakan bahwa ia ditikam dari belakang. Waktu itu Cassilas dan Ramos sepertinya membangkang sehingga situasi ruang ganti menjadi tidak beres. Mou mengatakan ia mau mencari 'sang tikus' yang bikin gara-gara. Rafeal Benitez diketawakan oleh para pemain ketika ia menunjukkan cara menendang bola. Pelatih itu tidak disukai karena ia bukan pemain dan juga tidak berhasil 'mendapatkan' para pemain sejak awal. Ia dipecat dengan sangat dingin, tanpa ucapan terimakasih dan tanpa upacara. Pemecatan Ancelotti mending meskipun suasanya dingin ia masih diberi ucapan 'gracias' mister. Ujar orang Italia itu dengan sengit, dipecat itu bagian dari pekerjaan di Santiago Bernebeu meskipun pelatih memberikan piala.

Jupp Heynckes berhasil memberikan kemenangan Piala Eropa, kemenangan dari 32 tahun lalu, tetapi ia tetap dipecat. Opa pelatih itu sangat menghormati pemainnya. Hal itu penyebabnya sehingga ia tidak berhasil menguasai ruang ganti. Ia tidak bisa menerapkan disiplin. Ia tidak bisa menghadapi petinggi petinggi Real yang suka mengatur. Pemainnya bilang, opa Heynckes terlalu baik akibatnya ia frustrasi sendiri.

Sir Alex Ferguson terkenal dengan sepatu yang melayang di ruang ganti. Bintang MU yang sedang menanjak tiba-tiba saja dijual seperi Jap Stam, van Persie, Beckham dan Ronaldo. Pelatih itu tergolong kejam dengan pemain bintang sekalipun. Never,never cede control (jangan pernah mengendorkan pengendalian) demikian kiat manajemen Sir Alex.

Sebaliknya Zidane bisa diterima oleh pemain bintang di Real karena ia juga pemain bintang. Steve mc Manaham mengatakan "[Zidane] itu seorang pemimpin. Tetapi bila orang mengatakan seorang pemimpin, mereka tidak melihat jenis pemimpinnya. Seorang yang suka berteriak? Atau agresif? Komunikator? Atau seperti Del Bosque yang membuat setiap orang bahagia?"

Zidane mengatakan pemain perlu perubahan. Ada saat ketika Anda tidak bisa lagi meminta pemain untuk memberikan kepada Anda. Mereka perlu mendengarkan suara-suara baru.

Maka spekulasi kenapa Zidane mundur meninggalkan kesimpulan sementara bahwa klub sekelas Real Madrid memberikan beban pribadi yang sangat besar bagi pelatih. Sementara itu seorang pelatih tentu saja tidak bisa mengambil cuti pada musim berikutnya. Pelatih yang nekat melanjutkan menghadapi risiko timnya merosot kualitasnya karena tidak perubahan.

Pada suatu waktu di masa mendatang penggemar bola akan melihat Zinedine Zidane kembali lagi.  

Klub Real di bawah asuhannya bermain sederhana. Menyerang dari sayap melalui Marcelo dan Carvajal, melambungkan umpan ke tengah. Pemain gelandang yang kuat seperti Toni Kroos, Isco dan Modric yang kuat juga bertahan dan mendukung serangan. Di depan ada Ronaldo dilapis oleh Isco atau Casimero.Tentu saja bek tengah Sergio Ramos dan kiper yang kuat seperti Keylor Navas.Gareth Bale dan Benzema siap memberikan kejutan gol. Semuanya pemain yang luar biasa. Tidak ada taktik khusus. Tidak ada tiki taka, tidak ada gegen pressen, tetapi sepakbola menyerang yang sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun