Apa yang dilakukan oleh setya novanto sbg salah seorang ketua lembaga tinggi negara melakukan pertemuan tersebut sudah tentu tidak pantas dan tidak patut. Soal isi pembicaraan yang katanya catut mencatut nama presiden/wakil masih debataeble... Kalo presiden dan wapres paham dan patuh hukum, sudah semestinya presiden dan wapres menuntut secara hukum pelaku pencatutan namanya tersebut. Kenapa ini tidak dilakukan?????? Ini preseden tidak baik bagi pembenahan hukum negri ini.... Lah wong presidennya aja gak paham hukum gimana rakyat??????
Apa yang dilakukan oleh mentri tersebut sbg kuasa pemerintah dan pembantu presiden, memperlihatkan bahwa sebagai penentu keputusan perjanjian kontrak, dan jelas yang punya domain urusan ini, pemerintah tidak percaya diri melakukan tugasnya karena memang kurangnya leadership di pemerintahan saat ini.
Siapapun dan institusi apapun yang ikut2an ngurus perjanjian kontrak ini, tetap saja pemerintah yang punya legalitas.
Seharusnya pemerintah jangan cengeng.
Apa yang dilakukan mentri dgn melapor ke mkd, ini pepesan kosong prilaku adu domba rakyat serta menggiring opini untuk kampanye politik membenci dan antipati terhadap lembaga lain seperti dpr... Ini gaya berpolitik kasar membabi buta yang dilakukan si mentri dimana secara kenegaraan sudah seharusnya lembaga2 executive, legeslatif dan yudikatif bekerja sama mengurus negri, bukan adu domba antar lembaga yang kemudian terjadi kegaduhan dan sudah tentu "pihak asing" menjadi senang karena sementara kita gontok-gontokon, asing menguras kekayaan negri. Sejarah berulang terus menerus dari jaman dulu sampe sekarang karena kebodohan anak negri yg diadu domba asing.
Jadi apa yang dilakukan si mentri ini seperti "menggali kuburan sendiri" atau " mendulang air keciprat muka sendiri"..... T-e-r-l-a-l-u.