Mohon tunggu...
Sumardhani
Sumardhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang I

Former game quality assurance tester. Unemployment due to PPG.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Ekoenzim

26 April 2023   13:18 Diperbarui: 26 April 2023   13:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa juga ngumpulin sampah dari toko toko jus buah terdekat ni untuk acara sosialisasi

Selamat pagi, siang, dan malam kompasianer. Maret lalu saya sebagai mahasiswa PPG Prajabatan telah melakukan sosialisasi Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Ekoenzim di Kecamatan Galur, Kulon Progo. Sosialisasi ini dilakukan bersama rekan mahasiswa PPG, relawan ekoenzim dan diikuti ibu-ibu PKK Pedukuhan Sorogenen II, Kelurahan Nomporejo.

Sosialisasi ini didasari banyaknya manfaat dari ekoenzim ini. Berikut saya kutip dari https://www.menlhk.go.id "Eko-enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh siapapun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta sampah organik sayur dan buah. Eko-enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3 : 1 : 10. Pada dasarnya, eko-enzim mempercepat reaksi biokimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran. 

Enzim dari "sampah" ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk menghasilkan cairan yang bermanfaat. Proses fermentasi dalam pembuatan ekoenzim berlangsung selama 3 (tiga) bulan. Setelah itu cairan yang dihasilkan, yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat, sudah bisa dimanfaatkan. Ekoenzim dapat digunakan sebagai pupuk cair organik tanaman, campuran deterjen, pembersih lantai, pembersih sisa pestisida, pembersih kerak, dan sebagai bahan spa untuk membantu melancarkan peredaran darah. Finally, eco-enzyme is circular economy at its best.***"

Praktek langsung membuat ekoenzim bersama ibu-ibu PKK
Praktek langsung membuat ekoenzim bersama ibu-ibu PKK

Mantap bukan? Nah untuk dokumentasi kegiatan ini saya upload juga di tulisan ini. Juga ada informasi tambahan nih, Metode eco-enzyme ini tidak disarankan untuk diperjualbelikan oleh sang penemu yaitu Dr. Rosukon Poompanvong, tetapi diberikan secara gratis agar dapat dimanfaatkan secara luas untuk kesejahteraan masyarakat. 

Foto bersama relawan ekoenzim
Foto bersama relawan ekoenzim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun