Mohon tunggu...
Mohammad Hisar Silalahi
Mohammad Hisar Silalahi Mohon Tunggu... Pensiunan -

Alhamdulillah diberi kesempatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kamera Prosumer Pun Sudah Bisa Kok

29 Desember 2013   11:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:23 6063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13882450582074718007


illustrasi foto dari www.funylool.com

Di era kamera digital sekarang ini, belajar fotografi ternyata tidak harus dengan kamera yang bisa berganti-ganti lensa yang disebut DSLR atau Mirrorless atau apalah istilahnya. Kalau kita sudah pengen banget belajar fotografi, sementara misalnya belum cukup uang untuk beli kamera DSLR/Mirrorless, pakai kamera prosumer pun sudah bisa kok. Lalu apa itu kamera prosumer?

Kamera Prosumer adalah kamera non-DSLR/Mirrorless yang fitur-fiturnya sudah lebih lengkap dibanding kamera saku pada umumnya. Bila kamera saku biasa (sering disebut juga kamera Point and Shot) pengoperasiannya full automatic (segala parameter pemotretan ditentukan oleh kamera), maka kamera prosumer sudah diperkaya dengan fasilitas atau fitur-fitur yang memberi kita kesempatan untuk membuat pengaturan tertentu. Jadi pada kamera prosumer kita sudah bisa mengaplikasikan teori-teori fotografi meski pun belum sesempurna dan selengkap fasilitas/fitur kamera DSLR/Mirrorless. Makanya banyak juga fotografer yang menjadikannya sebagai kamera kedua.

Pilihan yang tersedia di pasaran pun cukup banyak, baik merek mau pun harga. Di bawah harga Rp.4 juta -relatif banyak pilihan. Bahkan Canon Powershot SX170 IS yang dihargai Rp.1.885.000,-  pun menurut saya sudah memenuhi syarat. Syarat-syarat atau ciri-ciri sebuah kamera prosumer biasanya ditandai dengan adanya tombol atau roda putar pengatur untuk 4 (empat) pilihan yang secara umum dinyatakan dengan tulisan P, S, A, M (kamera Canon dan Pentax menggunakan istilah P,  Tv, Av, M). Masing-masing fitur ini dapat kita gunakan sebagai moda pemotretan di luar moda otomatis. Penjelasan singkat keempat moda tersebut adalah:

P (Program) adalah pilihan moda pemotretan yang hampir sama dengan moda otomatis, namun kita masih diberi kesempatan untuk mengatur apertur (diafragma), shutter speed dan ISO.

S (Shutter speed) atau Tv (Time value) adalah pilihan moda pemotretan dengan prioritas pada stelan waktu atau kecepatan (Shutter Priority). Artinya, kita sebagai pemotret yang menentukan durasi  kamera bekerja mengambil gambar, sedangkan parameter lainnya ditentukan secara otomatis oleh kamera. Moda ini sangat berguna saat memotret objek bergerak untuk mendapatkan hasil foto dengan efek tertentu yang diinginkan.

A (Aperture) atau yang pada era kamera analog dikenal dengan istilah diafragma adalah ukuran besar kecilnya pintu masuk bagi cahaya untuk mencapai lensa. Pilihan ini adalah moda pemotretan dengan prioritas pada besaran apertur/diafragma (Aperture Priority), di mana pemotretlah yang menentukan nilainya, sementara parameter lainnya secara otomatis ditentukan oleh kamera. Nilai apertur/diafragma dinyatakan dalam fx, misalnya f1.4, f1.7, f1.8, f2, f2.5, f2.8, f3.5, f4, f5.6 dan seterusnya.

M (Manual) adalah pilihan moda pemotretan yang memberi pemotret kesempatan untuk menentukan beberapa parameter pokok pemotretan seperti apertur/diafragma, shutter speed (waktu), ISO, white balance dan lain-lain.

Berikut ini adalah contoh tipe-tipe kamera prosumer dari beberapa merek yang beredar di Indonesia:

Canon : pilihan yang tersedia adalah Canon Powershot seri G, S dan SX.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun