Mohon tunggu...
Agatha Virgo Christe Dolorosa
Agatha Virgo Christe Dolorosa Mohon Tunggu... -

Sosiologi - Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Definisi "Komunikasi Lingkungan"

21 Februari 2016   15:07 Diperbarui: 21 Februari 2016   16:43 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Shanon dan Weaver, komunikasi adalah bentuk dari interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dengan sengaja ataupun yang tidak disengaja. Komunikasi tidak terbatas pada bentuk, komunikasi juga menggunakan bahasa verbal seperti dalam hal ekspresi muka, lukisan, teknologi, maupun seni. Komunikasi terjadi kapan saja dalam suatu organisme dan memberi reaksi terhadap suatu objek. Apakah itu berasal dari lingkungan sekitar maupun dari seseorang. Dapat diambil contoh: Seseorang berlindung di suatu tempat karena diserang bencana alam, dan kedipan mata atau bersin terjadi sebagai sebuah reaksi terhadap sesuatu hal. Itu semua dapat disebut sebagai peristiwa komunikasi.

Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan yang menilai lingkungan merupakan unsur komunikasi yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi. Unsur-unsur komunikasi dapat diuraikan sebagai berikut: Sumber (partai, lembaga, maupun organisasi), pesan (dapat berupa informasi, ilmu pengetahuan, hiburan, nasehat maupun propaganda), media (dalam komunikasi pribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi), penerima (satu orang, atau bisa dalam suatu kelompok, negara, dan partai), pengaruh atau efek (tindakan dan sikap seseorang sebagai akibat dari penerimaan pesan), tanggapan balik (sebuah konsep surat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuannya), dan unsur yang terakhir adalah lingkungan.

Apa itu lingkungan? Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungsn yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem dan perannya dalam membangun kepribadian seseorang. Unsur-unsur lingkungan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu, unsur hayati (biotik), unsur sosial budaya dan unsur fisik (abiotik).

Lingkungan seringkali menjadi topik pembahasan yang terkadang menggugah pribadi manusia agar lebih berempati terhadap lingkungan. Namun pada kenyataannya banyak empati yang berwujudkan semu, organisasi pun tidak benar-benar serta merta berhasil mengajak dan menyadarkan pribadi manusia untuk berbuat sesuatu bagi lingkungannya. Mungkin sampai saat ini belum ada yang mampu mengukur dampak kegiatan empati lingkungan terhadap kemauan diri seseorang untuk berubah dan mulai peduli terhadap lingkungan.

Dalam pembahasan kali ini, komunikasi lingkungan menurut Robert Cox seperti yang tertulis dalam bukunya "Environmental Communication and Public Sphare" adalah alat pragmatis dan konstitutif untuk mengajarkan, mengajak, mendorong, atau memberitahukan seseorang untuk peduli terhadap lingkungannya.

Selain itu, komunikasi lingkungan juga berfungsi untuk membentuk persepsi masyarakat terhadap realitas kondisi lingkungan saat ini. Komunikasi lingkungan yang baik dan benar adalah apabila dijalankan dengan menggunakan strategi-strategi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan si pendengar mengenai lingkungan. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, ini menegaskan bahwa manusia sebenarnya memiliki kepedulian terhadap lingkungannya. Seseorang harus didorong secara perasaan dan intelektual yang merangsang mereka untuk berpikir dan melakukan apa yang dipikirkannya tersebut. Komunikasi lingkungan dapat dimulai dengan cara memaparkan betapa buruknya fakta-fakta di dunia dimana lingkungan ini semakin tidak karuan.

Ketertarikan manusia terhadap fakta-fakta yang timbul inilah yang nantinya akan membuat seseorang merasa perlu melakukan sesuatu. Di dalam komunikasi lingkungan jika dipahami, kita dapat mempersepsikan realita yang memberikan dampak signifikan terhadap targert audience. Kampanye dan gerakan peduli lingkungan akan membentuk persepsi manusia terhadap lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah berhasil menyerap persepsi yang terbentuk melalui tindakan nyata melakukan kegiatan peduli lingkungan, akan mendorong dirinya sendiri serta mengajak individu lain untuk berbuat sesuatu karena lingkungan saat ini sangat membutuhkan perlakuan khusus.

Ada dua penyebab bencana, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor kedua ini penting dicermati, karena memiliki peluang untuk dihindari dan diantisipasi. Pada konteks inilah perlu dipahami bagaimana kuasa alam terhadap apa yang dimilikinya. Apabila kemudian muncul istilah hukum alam, yang diartikan sebagai bentuk norma-norma yang berlaku atas “kesepakatan” antara semua unsur di dalam sebuah ekosistem. Semua unsur dalam ekosistem dianggap sebagai komponen aktif, mampu merespon berbagai stimulus yang datang padanya. Keaktifan unsur di dalam sebuah ekosistem menandakan terjadinya interaksi antara semua makhluk dan proses komunikasi berlangsung sesuai kapasitas masing-masing. Kemampuan interaksi tergantung pada kemampuan logis dan rasio makhluk yang ada.

Di antara semua unsur, manusia adalah makhluk yang paling aktif karena memiliki unsur akal. Manusia tidak hanya sekedar mengandalkan intuisi, namun juga mengalami proses pengolahan data yang membuatnya bisa menentukan bagaimana mesti berinteraksi. Yang artinya, memandang lingkungan alam harusnya berada pada titik dimana kesetaraan antara manusia dengan alam, bukan hanya dominasi salah satu pihak terutama manusia. Sekiranya kesalahan dalam sudut pandang selama ini berorientasi pada kepentingan pragmatis manusia.

Manusia pada hakekatnya harus mau dan mampu belajar dari berbagai peristiwa yang terjadi serta memahami bahwa alam adalah komponen aktif. Berkomunikasi dengan lingkungan mutlak dikedepankan. Proses komunikasi yang sudah menyentuh level kosmologis yang terkadang juga perlu metafisis, yaitu kesadaran posisi semua unsur di alam semesta.

Komunikasi lingkungan dapat dimaknai sebagai proses interaksi manusia dengan lingkungan sekitar, proses saling memaknai, proses saling memberikan stimulus dan dengan menempatkan diri pada level setara. Karena pada hakekatnya antara manusia dengan lingkungan terjadi proses dialogis dalam bahasanya masing-masing. Kelemahan komunikasi lingkungan yang dirasakan selama ini adalah pengabaian terhadap hal tersebut. Mengapa di dalam wilayah tertentu menjadi sangat rentan terhadap bencana. Bukan karena topografi alam, melainkan orientasi manusia terhadap lingkungan yang sudah keliru baik di tataran masyarakat maupun di level kebijakan pemerintah. Disinilah pentingnya melakukan reposisi lingkungan di mata manusia dalam konsep komunikasi lingkungan. Reposisi tersebut bisa diwujudkan dalam kegiatan yang bersifat praktis. Sulitkah melaksakan itu?

- This earth was made for all beings, not just human beings -

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun