Mohon tunggu...
Daniel Oslanto
Daniel Oslanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasanya lebih sulit berganti klub kesayangan ketimbang berganti pasangan (Anekdot Sepakbola Eropa) - 190314

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Belgia Belum "Meledak"

15 November 2013   10:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Belgia ditundukkan Kolombia 2-0.

Belum Meledak




Dalam perbincangan mengenai sepakbola, Saya pernah melemparkan sebuah pertanyaan kepada seorang teman. “Sebutkan komentar anda tentang Belgia.” Dia berpikir sejenak dan menjawab, “salah satu tim medioker di Eropa.” Sulit memang memandang Belgia sebagai sebuah tim elit mengingat sejarah dan prestasi tim ini tidak sehebat Negara lain seperti Italia, Jerman, Spanyol, Prancis, Inggris, atau Portugal. Bahkan bila dibandingkan dengan nama Yunani, yang notabene juara Piala Eropa 2004, sedikit yang meragukan Belgia lebih terkenal dari tim asal negeri seribu dewa tersebut.

Nama-nama seperti Eden Hazard (Chelsea), Fellaini (MU), Mignolet (Liverpool), Vermealen (Arsenal), Vertonghen (Tottenham) tentu lebih familiar ketimbang kenyataan mereka adalah pemain timnas Belgia. Bagi pecinta Liga Inggris, nama yang tidak kalah beken seperti Benteke (Aston Villa), Dembele (Tottenham), Mirallas (Everton), Lukaku (everton), De Bruyne (Chelsea) tentu juga familiar. Pecinta Serie-A tentu mengenal sosok Radja Nainggolan (Cagliari), Dries Mertens (Napoli). Nama kiper utama Atletico Madrid Courtois tentu bukan nama yang asing melihat sederet prestasi Atletico Madrid saat ini. Kumpulan pemain ini dilengkapi dengan Axel Witsel (Zenit) dan Stevan Defour (Porto) yang sejak musim kemarin menjadi barang komoditi panas incaran tim elit Eropa. Well, inilah komposisi Belgia.

Melihat materi yang sangat “berkelas” ditambah dengan status bahwa Belgia menduduki Peringkat 5 ranking FIFA, dan sudah memastikan satu tempat di Piala Dunia 2014, rasanya tidak masalah bila sebagian penikmat sepakbola memasukkan nama Belgia sebagai salah satu “contender” Piala Dunia Brazil 2014. Namun, pertandingan melawan Kolombia yang berakhir 0-2 untuk kemenangan kolombia menjadi salah satu catatan penting bagi Hazard dkk.

Turun nyaris dengan tim utama kecuali Mignolet yang tampil menggantikan Courtois, Belgia tampil baik dan mengimbangi Kolombia. Namun buruknya kerjasama lini tengah dan depan, membuat Belgia hanya bisa menghasilkan 1 tendangan ke arah gawang dengan 7 tendangan melebar. Bandingkan dengan Kolombia yang berhasil melepaskan 6 tendangan ke arah gawang dan 3 tendangan melebar. Ini membuktikan bahwa kecepatan dan teknik yang dimiliki oleh Hazard tidak optimal dikarenakan berhadapan dengan Cuadrado dan Ramirez. Fellaini yang banyak dimainkan sebagai double pivot di Manchester United bersama Michael Carrick kali ini memainkan peran yang berbeda sebagai gelandang serang dibelakang Benteke yang bertindak sebagai Targetman. Meski sering memainkan posisi ini semasa bermain di Everton, penyesuaian Fellaini dengan posisi tersebut sedikit banyak memengaruhi macetnya aliran bola ke arah Benteke. Belum lagi dia harus berduel dengan James Rodriguez yang memiliki chemistry dan menjadi pelayan sempurna bagi Falcao di laga ini.

Marc Wilmots, pelatih Belgia masih punya resource yang baik di segala lini untuk mencoba variasi lainnya. Ujicoba melawan tim sekelas “Kolombia” dapat menjadi tolok ukur bagaimana kesiapan Belgia menghadapi tim yang kelasnya setara atau di atas mereka. Wilmots masih memiliki Radja Nainggolan dan Moussa Dembele yang tampil apik bermain di posisi jangkar, dan punya Kevin Mirallas dan Dries Mertens yang bisa bermain di sektor sayap. Belum lagi kebanyakan pemain Belgia bermain di Liga Inggris yang terkenal dengan kick and rush-nya. Chemistry yang dibangun seharusnya lebih mudah ketimbang tim lain yang dihuni pemain yang bermain di berbagai Liga di belahan dunia. Hingga saat ini, Belgia tetaplah tim yang harus diperhitungkan dalam pagelaran akbar sepakbola di Brazil tahun depan. Hanya saja, saat ini mereka belum "meledak".

Salam Olahraga,

Daniel Oslanto.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun