Mohon tunggu...
Xizor
Xizor Mohon Tunggu... Penuntut Ilmu

Memperhatikan dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kartel, Narkoba, dan Bahaya Kejahatan Terorganisir: Wajah Gelap Dunia yang Tak Terlihat

18 Juli 2025   11:00 Diperbarui: 18 Juli 2025   10:16 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


> “Kejahatan terorganisir mengikis fondasi negara dari dalam. Demokrasi dan hukum menjadi tak berarti saat korupsi sudah menyebar luas.”

3. Antonio Maria Costa (Eks Direktur UNODC)


> “Selama sistem finansial tidak membatasi arus dana ilegal, kartel akan tetap bertahan dan menyusup ke ekonomi global.”

---

🇮🇩 Pendapat Ahli Indonesia

1. Dr. Bambang Widodo Umar (Kriminolog UI)

> “Kejahatan narkoba di Indonesia sudah tidak lagi sekadar kriminalitas, tapi sudah menjadi bentuk kekuasaan ekonomi ilegal yang sangat mapan.”

2. Brigjen Pol. Krishna Murti

> “Jaringan narkoba bukan satu-dua orang. Mereka punya sumber daya, logistik, bahkan menyamar sebagai pengusaha dan tokoh agama.”

3. Prof. Dr. Mudjia Rahardjo (UIN Malang)

> “Bahaya terbesar narkoba adalah ketika masyarakat tidak lagi menganggapnya berbahaya. Itu tanda bahwa bangsa mulai kehilangan kesadaran moral.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun