Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bukan Mona dari Sinosayang

31 Mei 2020   15:32 Diperbarui: 1 Juni 2020   05:38 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Keindahan Atas dan Bawah Laut Manado, Sulawesi Utara. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

SELASA, 27 Desember 2016 lalu, Presiden Joko Widodo yang didampingi istri, Nyonya Iriana, membuat kejutan dan kehebohan bagi masyarakat Sulawesi Utara. 

Dari atas mimbar, di tengah sambutan resminya, Presiden menyerukan nama Mona. Presiden mencari Mona. "Mana? Mana? Coba itu dicari yang namanya Ibu Mona. Suruh ke sini, naik panggung," seru Presiden dalam acara perayaan Natal Nasional Bersama di Gedung Wale Ne Tou, kota Tondano, Sulawesi Utara.

Hadirin yang memenuhi dalam gedung maupun pelataran gedung jadi heboh dan bergembira, bersukacita. Hadir saat itu Presiden Republik Indonesia ke-5 dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan istri Nyonya Ir Rita Tamuntuan, para Menteri Kabinet Kerja serta para pejabat provinsi itu.

Saat itu juga Gubernur Sulawesi Utara mengatakan, "Kedatangan Presiden Jokowi membawa berkat". Nama Mona saat itu juga menjadi ikon masyarakat Sulawesi Utara. 

Nama lengkapnya Mona Valentin Kumendong (22 tahun pada hari itu, 2016). Ia sedang berada di tempat kerjanya sebagai pegawai lepas kantor Walikota Bitung, sekitar 41 kilometer timur laut Tondano. 

Hari itu Mona, lulusan Fakultas Ekonomi jurusan akutansi Universitas Negeri Manado (Unima), baru saja diterima sebagai pegawai lepas atau tidak tetap. Di masayarkat Bitung, Manado atau Tondano apalagi di masyarakat Sulawesi Utara, Mona bukanlah siapa-siapa, tidak banyak yang kenal, anonim.

Ketika Jokowi menyerukan nama Mona, masyarakat yang hadir bertepuk tangan gembira. Diwakili oleh Olly Dondokambey masyarakat Sulut mengucapan seribu terimakasih, Presiden berkenan menyapa ribuan masyarakat anonim yang disimbolkan oleh nama Mona. "Presiden Jokowi membawa berkat di Hari Natal bagi Sulut," kata Olly. Hari Natal bagi sebagian besar masyarakat Sulut adalah hari perayaan terbesar.

Di antara anggota rombongan adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR) Basoeki Hadimoeljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan anggota tim komunikasi kepresidenan/Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit. Dalam percakapan dengan saya Jumat 29 Mei 2020 lalu, Sukardi Rinakit mengaku pada Selasa 27 Desember 2016 itu, dirinya satu mobil dengan

Pramono Anung dan Basoeki dalam perjalan dari Manado ke tempat acara Natal Nasional 2016 di Tondano. "Di mobil kami bertiga banyak bercerita tentang pembangunan di provinsi Sulut. Saat itu saya masih ingat Mas Pramono antaralain berkomentar Pak Olly Dondokambey memang pintar.......,"begitu kisah Sukardi Rinakit.

Satu hari setelah acara Natal Nasional 2016, Olly Dondokambey datang lagi merayakan kebaktian Natal dengan masyarakat Tondano di tempat yang sama. Dalam sambutannya, Olly bicara pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam program pembangunan. 

Olly mengulangi lagi seruan terimakasih atas hadirnya Presiden Jokowi di Tondano sehari sebelumnya. Sekali lagi Olly menyatakan kedatangan Presiden Jokowi adalah berkah bagi Sulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun