Semua sel memiliki beberapa ciri umum karena sel-sel banyak memiliki kemiripan dalam melaksanakan fungsi-fungsi dasar ini.
Fungsi khusus sel
Selain fungsi dasar sebagaimana diuraikan di atas, setiap sel juga melakukan fungsi khusus. Biasanya fungsi khusus ini adalah modifikasi atau elaborasi suatu fungsi dasar sel. Ini beberapa contohnya:
Sel-sel kelenjar sistem pencernaan mengeluarkan berbagai enzim pencernaan. Enzim-enzim ini adalah protein. Jadi, ini terkait dengan kemampuan sel membentuk protein.
Sel-sel ginjal mampu secara selektif menahan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh tubuh sembari mengeluarkan bahan-bahan yang tidak dibutuhkan. Ini kemampuan yang sangat khusus, yaitu mengontrol pertukaran bahan antara sel dengan lingkungannya.
Kontraksi otot adalah elaborasi kemampuan inheren sel-sel untuk melakukan gerakan intrasel (di dalam sel).
Sel-sel saraf menghasilkan dan menyalurkan impuls listrik ke bagian tubuh lain. Impuls ini yang menyampaikan informasi tentang perubahan yang memicu respon sel saraf tersebut. Sebagai contoh, sel saraf di telinga dapat menyampaikan informasi ke otak tentang suara di lingkungan luar.
Fungsi dasar sel penting bagi kelangsungan hidup masing-masing sel, sedangkan fungsi khusus sangat penting bagi kelangsungan hidup tubuh keseluruhan.
SEJARAH PENEMUAN SEL
Sejarah penemuan sel pertama kali dimulai pada tahun 1665. Pada saat itu Robert Hooke seorang berkebangsaan Belanda dan ahli dalam ilmu biologi mencoba menukan sel dengan percobaan mengamati sayatan gabus batang tanaman quercus suber dengan mikroskop yang ia buat sendiri. Dri pengamatan ini ia menemukan adannya banyak ruang kososng dengann dinding tebal disekitarnya, oleh Hooke diding teba ini disebut CELLULA (dalam bahasa latin Cellula berarti kamar kecil) atau Sel. PErcobaan percobaan demi menemukan sel terus berkembang hinggga Antoine Van Leeuwenhoek menjadi orang ppertama yang melihat sel hidup dari alga Spirogyra  pada tahun 1674 dan masih banyak lagi ilmuwan yang menyampaikan teori teorinya mengani sel.
WAlaupun sama sama termasuk sel eukariotik , sel hewan dan se tumbuhan memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan yang berdasarkan teori kita semua tahu bahwa di sel tumbuhan terdapat  dinding sel sedangkan di sel hewan tidak terdapat dinding sel. Perbedaan berikutnya ada pada bentuk selnya, bentuk sel tumbuhan tetap karena memiliki dinding sel sedangkan bentuk sel hewan dapat  dengan mudah mengalami perubahan bentuk sel karena hanya dilapisi membran sel. Perbedaan berikutnya ada pada bentuk vakuolanya, di tumbuhan vakuolanya besar sedangkan di hewan vakuolanya  kecil. Letak inti sel juga termasuk perbedaan sel hewan dan tumbuhan, letak inttisel tumbuhan ada pada tengah sedangkan letak inti sel hewan ada dipinggiran karena terdesak oleh vakuola sentral.selain itu perbedaan berikutnya terletak pada orgsnel sel kloroplas atau plastid, di tumbuhan terdapat kloroplas sedangkan di hewan tidak terdapat kloroplas atau plastida. Perbedaan berikutnya ada pada lisosom, di hewan terdapat lisosom sedangan tumbuhan tidak mempunnyai lisosom, sebenarnya fungsi lisosom adalah untuk proses pencernaan sel. Sel hewan membutuhkan
