Saya masih ingat betul di majalah Tempo edisi 1 April 2012, Tonny Apriliani dengan tegas menyatakan kesiapan untuk bertanding di tingkat internasional dalam konfederasi sepakbola Oceania(OFC). Sebagai seorang yang sudah berpengalaman dan punya nama dalam sepak bola nasional, TA jelas tidak mungkin berbohong. Meskipun keberadaan pelatih yang ditunjuk KPSI yaitu Alfred Riedl sekarang sudah tidak jelas.
Namun berita pada 5 Agustus yang menyatakan bahwa KPSI akan membentuk Timnas tandingan ini patut dipertanyakan. Ada apa gerangan? Ternyata ini terjadi karena KPSI tidak bisa mengirim Timnas KPSI untuk tahun ini ke berbagai event yang digelar OFC.
Dalam OFC stage 3 qualifier, posisi KPSI baik sebagai tim tamu sekalipun tidak dinyatakan secara tegas oleh konfederasi sepakbola Oceania. Pada pertandingan pertama yang dimulai pada tanggal 7 September 2012 sama sekali tidak mencantumkan timnas KPSI dalam klasemen grup. Yang tercantum adalah timnas Kaledonia Baru, Selandia Baru, Kepulauan Solomon dan Tahiti Nui. Apalagi dalam Oceania Nation Cup yang berakhir pada 10 Juni 2012, sama sekali Timnas KPSI tidak dilibatkan. Ini adalah bukti kalau keanggotaan KPS di OFC masih belum jelas. Jika memang demikian, pantas saja jika kemudian KPSI akhirnya meninggalkan konfederasi Oceania. Di OFC saja, KPSI nggak diakui kok.
Seharusnya LNM harus tegas dong. Masak diperlakukan seperti ini diam saja. Demi Timnas KPSI, seharusnya KPSI menuntut OFC ke CAS. Tidak usahlah KPSI memakai slot jatah Indonesia di piala AFF. Pemain yang ikut di liga Indonesia itu amatir semua. Mereka juga tidak tahu bagaimana berorganisasi. Percuma membangun tim dari pemain yang tidak jelas seperti ini. Apalagi piala AFF bukanlah event di kawasan Oceania.
Yang menarik adalah Tonny Apriliani yang sebelumnya secara lugas ngomong soal kesiapan berlaga di event internasional Oceania tidak banyak bicara mengenai masalah dengan OFC ini. Apakah TA berbohong soal kesiapan Timnas KPSI berlaga di event internasional Oceania?
