Mohon tunggu...
Ora Mutu Tenan
Ora Mutu Tenan Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ibu Satinah, Ibu Tidak Sendirian...

29 Maret 2014   14:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13960522181375790845

Ibu Satinah Djumadi

Ibu Satinah, saya tidak mengenal Ibu secara pribadi, dan Ibu juga mungkin Ibu  tidak mengenal saya. Saya baru mengetahui tentang Ibu beberapa hari yang lalu dimana saat ini kabar tentang ibu sedang ramai di Indonesia.

Ibu, saya juga berasal dari Indonesia sama seperti Ibu, kita sama-sama TKI di negara Saudi ini hehe. Jalan kita memang tidak sama. Mungkin Ibu datang jauh-jauh ke Negara ini di umur Ibu yang sudah tidak muda lagi, sedangkan saya masih muda, kuat tenaga dan pikiran. Mungkin saban hari Ibu harus bangun subuh mempersiapkan segala sesuatu untuk majikan Ibu, sedangkan saya tdk perlu demikian. Tapi Ibu tetap bertahan,berjuang demi masa depan anak Ibu. Terus terang Bu, saya sering sekali mau menangis setiap kali melihat teman2 kita para TKW Indonesia yang ada di Negara ini.

Ibu Satinah, saya anak ke empat dari 5 bersaudara dan 3 dari Antara mereka adalah wanita, jadi ada 4 wanita di rumah saya. Dan mereka adalah wanita-wanita yang luar biasa sama seperti Ibu, padahal dulu saya bandal loh Bu. Terkhusus Ibu saya yang sabar memperjuangkan saya hingga saya masih bisa berdiri saat ini, mencapai apa yang saya cita-citakan. Dan saya rasa, pasti seperti itu juga harapan Ibu yah sampai Ibu datang jauh jauh bekerja di negara ini. Kekuatan mahluk bernama Ibu memang luar biasa Bu, puji syukurku dan terima kasih dari hati yang terdalam untuk kalian kaum Ibu.

Ibu Satinah, mungkin saat ini, ketika saya menulis ini,  Ibu sedang kesepian di sana, terkurung di dalam penjara, menahan kerinduan akan anak Ibu, akan kampung halaman yang sudah lama sekali Ibu tinggalkan, makanan kesukaan Ibu, sanak saudara Ibu dan masih banyak lagi namun harus Ibu pendam.  Mungkin saat ini Ibu belum tidur, masih bergumul dengan semua ketidak-pastian dari beratnya masalah yang Ibu sedang hadapi.

Namun Ibu, ketahuilah bahwa Ibu tidak sendirian dalam permasalahan ini. Banyak sekali orang yang perduli dengan Ibu, bahkan termasuk Presiden kita loh Bu. Apakah Ibu mendengar bahwa saat ini ada gerakan “Save Satinah” di Indonesia? Yah, banyak teman-teman kita di Indonesia saat ini sedang mengumpulkan uang untuk membantu membayar diyat Ibu. Aku harap semua berita gembira itu terdengar oleh Ibu sehingga Ibu tetap kuat di sana.


Ibu Satinah, Saya tidak mengetahui persis bagaimana permasalahan ibu secara lengkap hingga terjadi peristiwa yang membuat Ibu harus dihukum. Namun nasi sudah menjadi bubur, dan yang lalu biarlah berlalu. Percayalah Bu, Tuhan itu baik. Kasih Nya setia tak terbatas dan kesalahan kita tidak akan pernah lebih besar dari kasih karunia Nya. Dan saya yakin Ibu Satinah orang baik. Juga Ibu, bersyukurlah akan kebaikan Negara ini dan kebaikan dari keluarga mantan majikan Ibu dimana hingga hari ini masih ada kesempatan diberikan kepada Ibu untuk keluar dari semua permasalahan ini.Walaupun jalan keluar tersebut adalah hal yang sangat mustahil bagi Ibu pribadi untuk bisa melunasinya.

Akhir kata, harapanku kepada Ibu Satinah, tetap kuat dan sehat-sehat yah Bu di sana.  Tetap percaya bahwa semua ini ada jalan keluarnya, tetap percaya bahwa Ibu akan bertemu anak Ibu di Semarang.

Teriring doa dari saya hingga kepada hari dimana Ibu dibebaskan dan pulang ke Indonesia dengan selamat. God bless you Ibu..

OMT

sumber gambar :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun