Mohon tunggu...
Siti Khopipah
Siti Khopipah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengeluh Tidak Mengakhiri Masalah

14 Desember 2017   16:02 Diperbarui: 14 Desember 2017   16:06 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengeluh tidak asing di telinga kita bukan? Kita tidak hanya mendengar, tapi kita sering merasakan sendiri dalam dalam kehidupan sehari-hari.

Terkadang, mengeluh datang disaat kita sudah tidak berdaya lagi, bingung apa yang harus kita lakukan saat mendapat masalah dan  bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam hidup, kita tidak lepas dari masalah. Dengan adanya masalah tidak berarti kita menjadi putus asa, namun dengan adanya masalah seharusnya menjadikan kita semakin kuat dan dapat dijadikan sebagai pengalaman hidup yang berharga.

Saya sering mendapatkan masalah, baik masalah keluarga maupun masalah pekerjaan di kantor. Awalnya saya selalu kepikiran dan saya jadikan beban disaat mendapatkan masalah. Bahkan sebelum tidur saya selalu memikirkan bagaimana cara mengatasi masalah sampai tidak terasa air mata menetes hangat di pipi.

Namun, seiring berjalannya waktu dan seringnya masalah itu muncul mengampiri saya, masalah itu saya jadikan sebagai bagian dari hidup saya. Saya menganggap, dengan mendapat masalah saya menjadi semakin dewasa.

Kenapa? Karena pada saat saya mendapat masalah, disitulah saya berusaha mencari solusi agar masalah itu dapat diselesaikan dengan baik. Namun, jika saya hanya mengeluh, yang ada hanya memperkeruh, masalah tidak akan selesai, yang ada sebaliknya, masalah menjadi semakin menumpuk dan memburuk.

Masalah pasti ditemui setiap orang. Bahkan tokoh-tokoh yang saat ini sukses pun tidak tiba-tiba sukses, namun untuk meraih kesuksesan tersebut membutuhkan banyak kesabaran dan semangat yang tinggi untuk meraihnya.

Contoh salah satu tokoh yang saya kagumi adalah Ibu Susi Pudjiastuti, Ibu Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia.

Beliau seorang yang dikenal sangat tegas dalam memimpin. Beliau merupakan wanita yang tangguh. Namun siapa sangka dibalik kesuksesan beliau ternyata dulu pernah merasakan kegagalan pahit.

Beliau hanya seorang lulusan SMP karena pada saat menduduki SMA beliau pernah drop out, dan memilih jadi pembisnis. Dalam bisnisnya beliau juga sering mendapat kegagalan, namun beliau berjuang mengatasi masalah, tidak hanya mengeluh dan berpangku tangan, hingga kini tidak hanya menjadi Menteri namun seorang pembisnis juga.

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, saya semakin yakin bahwa tidak ada masalah yang tidak dapat kita selesaikan asalkan kita mau berusaha menyelesaikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun