Pandemi COVID-19 atau yang dikenal dengan sebutan Corona adalah penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru yang pertama kali dideteksi di Kota Wuhan Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan desember 2019. Sebelumnya, beberapa orang mengalami Pheumonia dengan beberapa gejala seperti nyeri dada, batuk, sesak napas dan demam. Hingga saat ini, virus corona terus menyebar di berbagai belahan dunia bahkan di Indonesia. Update Corona diseluruh dunia pada selasa (18/5/2021) yakni mencapai 164 juta jiwa di 158 negara, angka kematian mencapai 3,390 juta jiwa, sedangkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh menjadi 142, 630 juta jiwa
Di Indonesia sendiri virus corona berawal dari seorang ibu MD (64) dan putrinya NT (31) yang terjangkit virus dari seorang warga jepang yang sudah reaktif COVID-19, setelah melakukan acara dansa multinasional di Malaysia. Selang dua hari, NT mengalami gejala pheumonia seperti batuk, sesak, demam selama 10 hari. Hingga pada senin, 2 maret 2020, Presiden Joko widodo mengumumkan keduanya positiv mengidap virus corona atau COVID-19.
Sejak pandemi COVID-19 masuk di Indonesia pemerintah terus melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus. Vaksin jenis sinopharm adalah satu dari sekian banyak vaksin yang digunakan di Indonesia. Sebelumnya, vaksin sinopharm telah terbukti mampu memutus penyebaran virus corona di wuhan China. Hingga vaksin berhasil didatangkan, dan dilaksanakan, pro kontra terus bergulir ditengah masyarakat. Beberapa masyarakat menanyakan perihal keamanan penggunaan dan jaminan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, bahkan protes dilayangkan terkait adanya sanksi bagi masyarakat yang tidak mengikuti vaksin. Warga menilai jika hal tersebut bentuk pemaksaan dan melanggar hak asasi manusia.
Program vaksinasi sendiri di peruntukan bagi semua masyarakat Indonesia namun ada prioritas bagi mereka yang memiliki banyak aktifitas diluar rumah seperti tenaga kesehatan, guru, pejabat, wartawan, pedagang dan pelayan public lainya. Selain itu, terdapat beberapa kelompok yang tidak dapat mendapatkan vaksin seperti wanita hamil, anak di bawah umur, penderita jantung, penderita autoimun, dan orang riwayat konfirmasi COVID-19.
Dilansir dari Antara News.Com dalam artikel yang berjudul "Vaksin itu hanya diberikan kepada orang sehat" ahli epidemiologi dari Universitas Airlangga Surabaya M Attoillah Isfandiari mengatakan bahwa vaksin hanya diberikan kepada orang sehat, karena vaksin berbeda dengan obat. " Obat itu untuk mengobati orang sakit, sementara vaksin untuk mencegah yang sehat agar tidak sakit"
Kebijakan pemerintah mengenai program vaksinasi merupakan kebijakan yang baik dalam rangka mencegah penularan virus corona di Indonesia. Namun, saran dari penulis agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak terpapar berita hoax terkait vaksin dan tentunya kepada pemerintah agar mengedepankan persuasif dalam melakukan edukasi program vaksinasi.