Mohon tunggu...
Rohman Aje
Rohman Aje Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Alhamdulillah, Hopefully I am better than yesterday

Seorang opinimaker pemula yang belajar mencurahkan isi hatinya. Semakin kamu banyak menulis, semakin giat kamu membaca dan semakin lebar jendela dunia yang kau buka. Never stop and keep swing.....^_^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alang Berjawab Tepuk Berbatas

22 Maret 2016   13:38 Diperbarui: 22 Maret 2016   13:52 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto Dari Kompas.Com"][/caption]Niat baik hendak disuarakan melalui demo Paguyuban Taksi & Angkutan Umum, mengaspirasi para anggotanya dalam meningkatkan kesejahteraan yang utamanya diperoleh dari para penumpang, yang menurut mereka jangan sampai terusak oleh adanya Taksi atau Angkutan umum yang berbasis online. Alasan krusialnya adalah, pertama Taksi Online mengurangi pendapatannya Taksi Konvensional/Taksi Offline/Taksi Manual dan kedua Taksi online tidak berbadan hukum. Hari ini, demonya masih berlangsung dan rencananya sampai sore hari akan berorasi di depan Gedung DPR RI. Mereka mengajak para sopir taksi dan angkot, yang katanya sampai mencapai jumlah 10.000 supir.

Namun sayang seribu kali sayang, niat baik mereka telah ternodai oleh perbuatan-perbuatan yang tercela. Salah satunya ada pada berita portal nasional di bawah ini. Imbas buruk demo yang dilakukan mereka akhirnya adalah masyarakat juga yang dirugikan. Ada yang terlambat kerja, ada yang tidak sekolah, ada yang tidak bisa kuliah, ada yang tidak bisa menengok Suadaranya yang sakit dan lain sebagainya. Sopir yang tidak ikut demo pun diancam secara tidak manusiawi.

Saran saya kepada Ketua Paguyuban Taksi dan Angkot agar bisa menjadi pemimpin yang berkarakter dan bertanggung jawab atas anak-anak buahnya. Tidak ada larangan bagi WNI siapa saja yang ingin menyuarakan aspirasinya selama dengan cara yang baik, santun dan tertib. Terlebih bila menggunakan cara yang lebih terpelajar dan elegan. Karena bila apa yang Saudara suarakan itu juga merugikan masyarakat yang lain, apalagi sampai mengarah pada tindakan kerusakan dan kekerasan, saya pribadi menentangnya, masyarakat seluruh Indonesia yang menyaksikan melalui media pun menjadi antipati terhadap Saudara. Tdak ada dukungan dan doa dari 200 juta jiwa penduduk Indonesia, apakah mungkin aspirasi Saudara akan berhasil.

Jadi ingat sebuah pepatah, "Alang Berjawab Tepuk Berbatas", artinya "Perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan, perbuatan jahat akan mendapatkan kejahatan pula".

Tindakan Anarkis Taksi Offline si Pendemo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun