Mohon tunggu...
Rohman Aje
Rohman Aje Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Alhamdulillah, Hopefully I am better than yesterday

Seorang opinimaker pemula yang belajar mencurahkan isi hatinya. Semakin kamu banyak menulis, semakin giat kamu membaca dan semakin lebar jendela dunia yang kau buka. Never stop and keep swing.....^_^

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jurnalis dan Jurnalistik Abal-abal dalam Seminar Jurnalistik Bersama Prof. Dr. Bagir Manan, SH., MLC di Kota Sukabumi

11 Maret 2016   15:39 Diperbarui: 11 Maret 2016   16:58 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Paduan Suara yang diperankan adik-adik angkatan STH Pas Sukabumi (dokpri)"]

[/caption]Pada sesi tanya jawab diberikan dua termin dan setiap terminnya diberikan kesempatan bagi empat orang penannya. Saya juga termasuk salah satu peserta yang diberikan kesempatan untuk bertanya pada sesi pertanyaan termin kedua. Secara global pertanyaan tidak jauh dari tema seminar, yakni bagaimana mengahadapi wartawan atau jurnalis abal-abal, atau diistilahkan Pak Kapolres wartawan CNN (can nulis-nulis: bahasa sunda: artinya: belum nulis-nulis). Tidak hanya itu, banyak juga kejadian wartawan asli yang berada di bawah naungan surat kabar yang mentereng di tingkat daerah yang bertingkah abal-abal, terkesan ada tindakan pemerasan.

[caption caption="Para Pemateri Duduk Saat Sesi Tanya Jawab (dokpri)"]

[/caption]

[caption caption="Berdiri Saat Diberikan Kesempatan Bertanya (dokpri)"]

[/caption]Momen adalah merupakan bagian dari sejarah yang bisa terus dikenang. Maka, acara seminar tersebut pun tak terlepas dari jepretan foto dari hape saya. Ketika selesai acara, saya memberanikan diri untuk berfoto, termasuk foto dengan Pak Walikota. Kebetulan ada teman yang menghampiri saya, Angga. Bahkan dia menawarkan saya untuk foto bareng Pak Walikota. Ketika saya berikan hapenya, saya langsung meminta Pak Wali berpose dengan saya. Jepret-jepret, Angga pun selesai memfoto. Saya lihat hasilnya tidak ada. “Kamu gimana sih, ngga! masa gak ada hasilnya,” ujar saya agak kecewa. “Iya, mas ini padahal sudah saya pencet kok!,” jawab Angga. Akhirnya saya minta lagi kepada Pak Wali untuk difoto kembali, “Pak Wali foto lagi yah, yang tadi belum jadi!”. “Iya boleh,” jawab Pak Wali. Lagi-lagi hasilnya tidak ada, malah foto kaki-kaki orang yang kejepret. “Angga, kamu ini bener-bener ya, bikin saya malu aja, masa fotonya kaki kayak begini!”. “Padahal sudah saya pencet tombol kameranya. Ya sudah minta lagi saja mumpung masih di sini!”, usul Angga tanpa beban. Memang hape saya ada aplikasi pengganti tombol manual, berupa tombol touchscreen yang otomatis berpindah. Kadang pindahnya menutupi tombol kamera ketika akan mengambil foto. “Enak saja kamu bilang begitu, saya malu banget kalau minta lagi ini sudah kali ketiganya”. Dengan sangat terpaksa dan memberanikan diri, dibarengi rasa malu akhirnya saya meminta foto bareng Pak Walikota kembali. “Pak, mohon maaf, saya minta foto bareng lagi. Itu temen saya gak bisa moto!”. “Ya sudah, gapapa, itu juga sudah difoto,” tukas Pak Wali sambil memberi isyarat kepada fotografer di depan saya yang ikut foto. Saya kira, dia adalah memang fotografernya Pak Wali secara khusus. Alhamdulillah, hasil fotonya ada dan bagus. Syukurlah Pak Wali tipe orang yang bersabar. Ada-ada saja.

[caption caption="Jepretan yang ketiga kalinya. So embarrassing (dokpri)"]

[/caption]

Itulah selayang pandang cerita seminar tentang jurnalistik yang saya ikuti kemarin, Kamis, 10 Maret 2016. Semoga bisa menarik perhatian sobat dan memberikan manfaat walau hanya setitik. Adapun hasil paparan seminar yang disampaikan oleh Profesor Doktor Bagir Manan, SH., MLC sekaligus sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia insya Allah akan saya tulis pada artikel berikutnya dan semoga saja bakal lebih bernas.

 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun