Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fransisca Fanggidaej, Pahlawan yang Dilupakan

14 November 2013   10:20 Diperbarui: 10 November 2019   16:34 2929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bermula dari kaka' yang tinggal di Singaraja, Bali menulis Status di Fb (lihat capture), tentang seorang Perempuan Revolusioner, yang usianya jauh di atas kami, berasal dari Rote - NTT, dan berdiam di Belanda. 

Ia adalah Fransisca Fanggidaej, seorang Perempoean Pejoeang dan Pejoeang Perempoen, yang karena berbeda pandangan dengan Orba, maka puluhan tahun berdiam di China serta sejak 1985 tinggal di Belanda hingga Tuhan memanggil kembali ke hadapan-Nya.

Screenshot FB
Screenshot FB
 

Itu adalah sepenggal kisah dan ingatan pada diri mereka yang mengenal sosok Fransisca Fanggidaej; namun, tak diketahui oleh generasi baru di NTT, apalagi Indonesia. 

Mungkinn saja, kita, anda, saya yang sedang baca ini, juga baru tahu-mengenal nama Fransisca Fanggidaej; wajar, karena memang kurang informasi tentang dirinya.

Sosok Francisca C. Fanggidaej, walau ia suku Rote, namun lahir 1925 di Noël Mina, Timor. Ibunya bernama Magda Maël, seorang anak bangsawan di Timor; Ayahnya, Gottlieb Fanggidaej, seorang pegawai tinggi di Hindia Belanda, yang pada saat itu bertugas di Noel Mina, Timor Tengah Selatan.

[Cuma ada sedikit ingatan dan informasi tentang masa kecil Francisca di Kupang, kemudian di Surabaya. 

Namun, bisa diambil simpulan kecil, karena ia terlahir sebagai anaka pejabat tinggi Hindia Belanda; bahkan di rumah, ia hanya diizinkan berbahasa Belanda, sehingga bertumbuh merasakan dirinya sebagai seorang bangsa Belanda, maka tentu ia menikmati banyak kemudahan di masa kecil.

Francisca bersekolah Belanda, di Europeesche Lagere School (ELS) dan MULO, yang khusus untuk warga Belanda, anak-anak pegawai Hindia Belanda, dan Bangsawan]

Keberadaannya di Surabaya cuma sedikit terekam, karena mereka yang tua-tua dan pernah mengenalnya serta bisa bertutur tentangnya, telah tiada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun