Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Basuki Tj Purnama vs. Fadli Zon

10 September 2014   23:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:04 3498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejenak, bandingkan prestasi Basuki Tj Purnama dan Fadli Zon

Fadli Zon, SS, M.Sc (lahir di Jakarta, Indonesia, 1 Juni 1971; umur 42 tahun) adalah seorang intelektual, penulis, budayawan, businessman, dan politikus Indonesia. Menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dan Master of Science (M.Sc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris. Kini sedang menempuh S3 di Program Studi Sejarah FIB UI. Aktivis mahasiswa awal 1990-an yang aktif dibidang budaya, politik, jurnalistik, serta bisnis, dan sebagai dosen di FIB UI.

Pernah menjadi anggota MPR RI (1997-1999) dan aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN. Pada 1998 ikut mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB) dan menjadi salah satu Ketua hingga 2001 (mundur); dan pindah ke Gerindra, menjadi Wakli Ketua Umum.

Menjadi Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) sejak 2008 dan Ketua Badan Komunikasi Partai GERINDRA (sejak 2010). Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2010-2015, sebelumnya Ketua DPN HKTI, 2004-2010. Komentar Fadli Zon terhadap pengunduran diri, "Ahok besar karena Gerindra dan Gerindra tak akan goyah meski harus ditinggalkan Ahok. Ahok tidak beretika, tidak mengerti partai. Kontribusi dia di Gerindra kecil dan orang akan menilai track record dia, ini bukti orang jadi 'kutu loncat', ..." [kompas.com]

Komentar Ahok tentang pindah dari Golkar ke Gerindra, "Gerindra menarik dari Golkar dan mencalonkan menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta karena berbagai janji prorakyat dan tidak bermain money politic. Saya bilang dari awal, kalau saya ini tidak pernah loyal kepada partai yang tidak sesuai konstitusi. Saat Pilkada 2012 lalu, Gerindra menarik saya dari Golkar dan mengarahkan perjuangkan pilihan rakyat. Kenapa sekarang malah memiliki pandangan pilkada melalui DPRD? Konsisten dong, ..." [kompas.com]

Hal-hal di atas, sengaja ditampilkan sebagai suatu perbandingan.

Saat ini, Dumay, terutama situs news online, sanagt ramai dengan pemberitaan mengenai pengunduran diri Ahok dari Gerindra. Dan paling menunjukan "kemarahan " adalah pernyataan dari politis Gerindra tingkat DKI Jakarta maupun Nasional. Bahlan petinggi Gerindra, Fadli Zon menyatakan bahwa Ahok tak beretika serta kutu loncat. Great.

Jika ikuti pernyataan Fadli Zon, dan membandingkan dengan prestasi politik serta sepak terjangnya selama ini, apakah ia bisa disebut sebagi orang yang beretika; atau paling tidak etikanya lebih tinggi dari Ahok!?

Katakanlah, mulai dari puisi menyerang Jokowi, serta pernyataan-pernyataan yang menusuk Jokowi; semuanya itu bisa datang dari orang yang beretika politik!? Juga mengenai Ahok sebagai kutu loncat; bukankah Fandli Zon adalah politisi kutu loncat dari Partai Bulan Bintang ke Gerindra!?

Dengan demikian, jika membaca ulangan "rengekan serta cacian" fadli Zon dan orang-orang Gerindra (termasuk HNW dari PKS ) bahwa Si Ahok bla bla bla ... maka merupakan sesuatu yang menjadi mengherankan. Sebab, bukankah mereka yang "menantang" bahwa, "Jika mau keluar, keluar aja, ..." Sekarang, ketika Ahok melakukan seperti yang ia ucapakan, malah ada yang kebakaran jenggot.

Fadli Zon dan orang-orang Gerindra, agaknya lupa bahwa, Ahok pernah bicara, " Saya bilang dari awal, kalau saya ini tidak pernah loyal kepada partai yang tidak sesuai konstitusi, ...;" juga, mungkin saja mereka lupa bahwa Ahok dengan kareakternya, tak bisa ditantang; jika ia ditantang, malah makin menjadi.

Kini, publik bisa menilai sendiri, apa dan siapa Fadli Zon (dan Gerindra) serta Basuki Tj Purnama (tanpa Partai).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun