Mereka, "Opa Jappy itu Penulis Nekad, Berani, Tuwir Cepat Mati, Radikalis, Ekstrim, Sok Tahu, Rasis, Tulisannya Menakutkan, Darahnya Halal, Buzer, tapi Genius"
Opa Jappy, "Saya adalah Seniman Menulis yang Sarkastik"
Dalam Kamar, di Menteng Jakarta Pusat | Bermula dari bosan; bosan menanti beberapa teman yang janji ketemuan. Ternyata, mereka ada kegiatan mendadak, dan minta agar bertemu malam hari.
Mau pulang ke LA, rugi bandar and abis diongkos bolak balik; saya minta mereka pesan satu kamar hotel untuk saya istirahat.
Iseng dan ingin pun datang; ingin tahu (lagi) apa kata dan rekaman Google dan Medsos tentang saya. Hasilnya lumayan ngeri-ngeri lucu dan menyenangkan.
Bayangkan, kata mereka, intinya "Opa Jappy itu Penulis Nekad, Berani, Tuwir Cepat Mati, Radikalis, Ekstrim, Sok Tahu, Rasis, Tulisannya Menakutkan, Darahnya Halal, Buzer, tapi Genius;" tak apalah, masih ada pengakuan bahwa diriku genius. Bha bha bha bha.
Mari Lanjutkan.
Agar semuanya senang dan gembira, saya aminkan saja rekaman Google dan Medsos tersebut. Semuanya katakan Amin 12 Kali, Halleluyah 12 Kali, Alhamdulillah 12 Kali.
Mereka yang memberikan gelar 'top trouble' terhadapku itu, sebetulnya tak paham bahwa 'Opa Jappy adalah Seniman Menulis yang Sarkastik.'
Seniman yang tak tergantung pada siapa pun, idealis, menyuarakan kebebasan berpikir secara runtut pijar. Serta, ungkapkan orasi dan narasi sarkastik sebagai kritisi terhadap kawan serta lawan.
Sarkasme/tik (dari kata Yunani) yaitu sark atau daging dan asmos atau merobek. Jadi secara harfiah berarti merobek daging. Atau, bisa bermakna ungkapan orasi dan narasi yang 'merobek,' tepatnya, mengkritisi diri sendiri, orang lain, dan semuanya.