Tentang Baca dan Membaca
Puluhan tahun lalu, tahun 75/76, saya bertanya ke guru Bahasa Indonesia di SMA, "Membaca adalah ...?" Seingat saya, Sang Guru cuma menjawab, "Membaca adalah mendiskripsikan segala sesuatu yang terlihat menjadi kata dan kalimat ke dalam pikiran; kemudian menyimpan di lemari ilmu, pengetahuan, dan wawasan."
Jawaban tersebut, selalu saya ingat; dan seringkali saya sampaikan ulang ke/pada orang lain.
Ya. Karena, baca dan membaca bukan hanya terjadi ketika berhadapan dengan huruf, kata, dan kalimat. Namun, bisa terjadi pada segala serta semua peristiwa atau pun aktivitas hidup dan kehidupan.
Secara khusus, membaca huruf kata, dan kalimat (misalnya di Media Cetak, Buku, Komik, dan lain-lain), memiliki banyak manfaat.
Laman Kompas mencatat bahwa membaca memiliki sejumlah manfaat, antara lain (i) stimulasi mental, (ii) mengurangi stres, (iii) menambah pengetahuan, (iv) memperbanyak kosakata, (v) memperbaiki memori berpikir, (vi) keterampilan berpikir analitis, (vii) meningkatkan konsentrasi, (viii) meningkatkan keterampilan menulis, (ix) ketenangan, (x) hiburan gratis; [Kompas | Kanal IHI]
Tentang Hoaks
Sederhananya, hoaks adalah kebohongan yang 'dibenarkan;' sengaja dibuat untuk 'membenarkan sesuatu yang tak benar.' Sehingga hoaks adalah sesuatu untuk menipu; tipuan yang disengaja untuk mendapatkan keuntungan, manfaat tertentu; sesuatu tersebut bisa berupa, kata-kata, kisah, cerita, gambar, grafis, film, video, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, hoaks bisa saja berisi hal-hal ada, fakta, peristiwa (pada masa dan sikonnya), yang ditampilkan ulang sebagai ada dan benar pada waktu dan sikon yang beda/berbeda (yang kemudian/belakangan) atau disesuaikan dengan kepentingan Sang Penyebar Hoaks.
Bahkan, selain berupa hal-hal yang bohong dan tak pernah ada, bisa berupa data dan fakta (yang benar) pada sikon serta lokasi lain, namun (dengan beberapa tambahan atau edit narasi dan gambar) ditampilkan sebagai atau pada sikon kekinian; atau (sementara) terjadi pada masa kini, [Opa Jappy | Kompasiana].
###