Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Polisi di Wilayah Konflik

10 April 2019   14:44 Diperbarui: 3 Mei 2019   08:01 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda sudah pernah mendengar atau mengetahui tentang perwira Polri yang menjadi Kapolda di Luar Negeri? Jika berlum, maka mungkin saja anda katakan, "Itu tidak mungkin. Sebab, bagaimana mungkin seorang Perwira Polri menjadi Kapolda di Daratan Asia dan Eropa?" Itu, salah satu yang menarik dalam buku  Polisi di Wilayah Konflik: Challenge and Uncertainty (selanjutnya PWK), yang ditulis oleh Irjen Pol (P), Drs. Jacki Uly, MH (selanjutnya Jacki).

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Jacki menulis pengalaman 'kedinasan dan berdinas' tersebut dengan alasan bahwa, "Setelah memasuki masa purna bhakti dalam pengabdian sebagai seorang anggota Polri pada awal tahun 2011, maka terbersit keinginan menulis pengalaman selama berdinas khususnya sebagai seorang anggota Brigade Mobil. 

Mengapa demikian?

Sebab, walau banyak orang mengenal Brimob dan bahkan sering bertemu mereka, tapi banyak yang tidak tahu bahwa Brimob bagian Kepolisian RI. Kebanyakan menganggap Brimob adalah bagian dari Militer menganggap Brimob adalah bagian dari Militer."

Dalam PWK, Jacky Uly menulis (kembali) hampir semua pengalamannya selama mengabdikan diri di Polri, sejak ia lulus tahun 1974 hingga mencapai pangkat Irjen serta mengakhiri pengabdiannya di Polri. 


Namun, pada PWK, jika membacanya, jangan mencari kisah pertempuran, tempak-menembak, atau yang parah berdarah di medan operasi, itu tidak ada. Sebaliknya, akan menemukan sisi-sisi humanis seorang Polri, khusus anggota Brigade Mobil atau Brimob.

Di awali dengan 'Tertarik Menjadi Brimob,' Jacki mengukapkan tentang salah satu alasan menjadi Brimob, Menjadi anggota (Brigade Mobile) sebenarnya bagi saya bukan suatu kebetulan.

Jauh sebelumnya ketika ayahanda saya, Titus Uly, menempuh pendidikan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta, pada waktu-waktu luang ayah sering membawa saya menjenguk famili yang berdinas di Mobile Brigade (Mobbrig - MB) di asrama Mobbrig di Cipinang dan Kedunghalang. 

Sebelumnya memang Brimob menggunakan nama Mobbrig, atau sering disingkat MB, setiap ke sana saya suka mendengar kisah-kisah tentang pengalaman mereka bertempur di daerah operasi inenumpas berbagai pemberontakan seperti : RMS, DI/TII, Permesta, PRRI, dan lain-lain. Mereka juga bercerita tentang tugas-tugas menghadapi berbagai macam kejahatan lain terhadap masyarakat dan negara. Cerita-cerita itu sangat berkesan dan mempengaruhi imajinasi saya, (hal 7).

Setelah lulus dari Akabri Kepolisian, Jacki bertugas di Jawa Timur; ternyata, ia tidak lama di sana. Sebagai perwira muda, waktu itu pangkatnya masih disebut Letnan Dua atau Letda, Jacki dengan beberapa teman seanggkatannya mendapat tugas operasi di Timur Timur (sekarang Timor Leste). Ini adalah tugas pertamannya, dan sangat mengesankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun