Balai Kota DKI Jakarta--Anda pasti sudah bersahabat dengan kata 'maestro;' kata yang diadaptasi dari Bahasa Latin, mastro yang bermakna orang yang ahli pada bidang seni atau art, misalnya musik, lukis, ukir, dan lain sebagainya.
Mungkin, dari perkembangan makna itulah, jajaran Admin Kompasiana memberi julukan (atau gelar) 'Maestro' kepada beberapa (atau cuma satu dua orang) penulis di Laman Kompasiana.
Itulah yang terjadi dengan Opa Jappy di Kompasiana; beberapa hari yang lalu, mendapat gelar Maestro.
Tapi, bagaimana menempatkan 'Maestro' tersebut? Misalnya
Maestro Kompasiana
Kompasiana Maestro
Maestro Kompasianer
Kompasianer Maestro
Nah, mana yang tepat?
Tapi, dengan gelar itu, maka jadi 'beban berat;' karena harus hasilkan karya yang bermutu, dan ikuti pakem 'kapita selekta' ketika menulis. Artinya, hanya menulis topik pilihan, dan tak mudah publish berita atau artikel demi populeritas atau hanya kontemporer. Berat, berat, berat.
Ini namanya, Para Admin Jerumuskan
Minta masukan dari beta yang sementara baca
Opa Jappy