Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dilupain Karena Lama Tak Nulis dan Ikut Nangkring

6 Oktober 2017   23:42 Diperbarui: 7 Oktober 2017   07:19 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamar Sebelah, Margonda--Sudah sejak 2015, saya tak pernah ikut Nangkring Kompasiana; itu karena memang sibuk. Plus, masuk 2016, ikutan bentuk organ relawan Pilkada DKI Jakarta. Bahkan, Kompasianival 2016 pun, hanya hadir di 'register,' namun mendadak batal, karena harus dampingi Kandidat Wagub DKI Jakarta, blusukan di sekitaran Jakarta Utara. Cuma beberapa tulisan dari akhir 2015 hingga Agustus 2017.

September 2017, saya mulai (kembali) rajin menulis setelah ramai-ramai Pilkada DKI Jakarta, dan istirahat panjang penuh kecewa karena kemenangan Kandidat yang 'diambil paksa.' Ketika, saya, kembali rajin menulis, di format Kompasiana yang baru, ternyata lebih praktis, karena mudahnya menulis di/dengan HP Cerdas. Paling tidak, dari 3 tulisan berturut-turut, satu artikel mampir di 'Terpopuler.'

Nah, disaat rajin itulah ada event nangkring bersama Majelis Ulamaa Indonesia dan BPJPH atau Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. Menarik.

Menarik karena sejak tahun 97/98, mulai muncul 'Kewajiban Sertifikat Halal,' hanya pada makanan dan minuman. Belakangan, sepanjang pengamatan dan pengalaman saya, urusan haram-halal sudah merambah ke kegiatan atau interaksi soasial, budaya, dan hiburan. Misalnya, ramai ketika Miss Universal, asesoris Natal, pluralisme, liberalisme, LGBT, bahkan hingga pilihan pada Pilkada, ada 'fatwa haram' dari MUI. Karena itu, momen nangkring dengan MUI inilah, saya nilai penting dan wajib hadir. Apalagi, tahun 2013, Majelis Ulama Indonesia mendesak (dan telah berulang kali mendesak) DPR agar menetapkan MU sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menerbitkan sertifikat produk (makanan dan minuman) halal atau (juga) menetapkan yang haram; dan ini ditolak Kementerian Agama dan NU, (selanjurnya akan ditulis di artikel lain).

Semangat untuk ngikut nangkring bersama MUI dan BPJPH Kemenag RI, jadikan sekitar 13.00 WIB saya sudah ada di Tjikini Lima; dengan harapan tambahan, masih diingat Kompasianer (lama) sehingga bisa bernostalgia. Ternyata, datang awal, malah tak dikenal.

Mba Manis dan Mas Ganteng Crew Kompasiana pun (ini pastinya orang baru), nyelutuk, "Pak ini khusus untuk penulis Kompasiana; bapak siapa?" Waduh, terasa sebagai orang asing serta tak dikenal. Terpaksa duduk diam deh. Hiks hiks hiks.

Untungnya, ada Pak Dian Kelana, Saiful, dan lain-lain yang belakangan datang, sehingga bisa memecah kebisuan.

Nah ....

Itulah akibat; akibat lupa gaul di event nangkring, sehingga terlupakan.

Tapi, tak apalah; Opa bukan opa, jika sepi dalam keramaian. Dengan jurus perkenalkan diri 'Ini Aku,' ketika masuk acara, sudah saling atau banyak yang saya kenal dan tahu namanya.

So. Para sobat Kompasianer, selama atau jika ada kesempatan, maka ikut event dari Kompasiana.

Opa Jappy

WA +62818121642

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun