Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bunga Sebagai Simbol Perlawanan

5 Mei 2017   18:56 Diperbarui: 5 Mei 2017   20:57 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh sebab itu, untuk menjaga tak terjadi "peralihan dukungan politik," maka politisi dan Parpol harus melakukan banyak hal, termasuk "membeli loyalitas dan dukungan" dengan jumlah uang, posisi, serta jabatan.

Parahnya, jika ada politisi dan Parpol membeli dukungan politik dengan cara melakukan kampanye hitam, intimidasi, ancaman, teror sosial dan kekerasan atas nama agama serta publikasi sentimen SARA. Misalnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017, terjadi hal-hal yang parah tersebut.

Memberi Bunga sebagai Bentuk  Dukungan Politik

Harus diakui bahwa pada Pilkada DKI Jakarta 2017, muncul hal-hal baru, dalam model perpolitikan Indonesia, yang tak diduga dan terduga sebelumnya; hal-hal yang belum pernah ada dan terjadi di mana pun.

Pada Pilkada DKI Jakarta lah, "ayat dan mayat" sebagai media kampanye; kandidat harus membagi waktu antara diadili dan kampanye; adanya ancaman, intimidai, penolakan atas nama agama agar tak boleh memilih pasangan lawan politik. Hasilnya sudah jelas.

Melihat hasil awal Pilkada DKI Jakarta 2017 tersebut, tanggal 19 April 2017, dari suatu tempat sepi, saya memulai pesan-pesan pendek (melalui WatsApp) ke beberapa  teman, "Berikan Setangkai Bunga untuk Badja sebagai Tanda Keterpihakan."

Gagasan utama tersembunyi di balik Setangkai Bunga untuk Badja yaitu ada  kemenangan yang diambil, kemenangan yang dicuri, dan kemenangan yang dirampok.

Sekaligus menunjukkan bahwa Basuki Djarot tetap ada di semua hati; mereka selalu ada dalam hati para pendukungnya. Dan itu terbukti. Publik tak lagi mengirim Setangkai Bunga, melainkan Papan-papan Bunga.

----

Dari "gerakan" bunga-bunga hanya untuk Basuki Djarot tersebut, ternyata telah berubah menjadi suatu model baru cara memberikan dukungan politik di Indonesia atau mungkin di dunia.

Dukungan Politik dengan bunga kepada Basuki Djarot bermunculan dari berbagai penjuru tanah air dan Dunia. Luar Biasa dan Mengharukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun