Mohon tunggu...
OON SARWONO
OON SARWONO Mohon Tunggu... Akuntan - Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Akun ini dibuat untuk keperluan mengerjakan Tugas kuliah Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Besar 1 - Pemeriksaan Pajak - Diskursus Serat Tripama Untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara - Prof. Apollo

19 April 2024   09:00 Diperbarui: 19 April 2024   10:15 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, Serat Tripama dapat menjadi referensi yang sangat berharga bagi Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara Indonesia. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap Serat Tripama, para auditor dapat memperoleh wawasan yang luas dan mendalam mengenai budaya dan etika Masyarakat Indonesia, serta menggunakannya sebagai landasan dalam menilai kepatuhan pajak warga negara.

Serat Nitisruti: Ajaran Moral dan Etika dalam Kehidupan

Serat Nitisruti merupakan salah satu karya sastra Jawa yang kaya akan ajaran moral dan etika yang sangat penting bagi kehidupan setiap warga negara. Dalam serat ini, terkandung banyak nilai-nilai luhur yang dapat membantu memperbaiki karakter dan perilaku individu, sehingga dapat menjadi teladan bagi Masyarakat dalam menjalankan kewajiban sebagai warga negara yang baik, termasuk dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

Ajaran utama dalam Serat Nitisruti adalah tentang pentingnya kejujuran, integritas, dan tanggung jawab dalam segala aspek kehidupan. Serat ini mengajarkan bahwa untuk menjadi warga negara yang baik, setiap individu harus memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai moral dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh konkretnya adalah disiplin dalam membayar pajak sebagai wujud kontribusi nyata terhadap pembangunan negara.

Selain itu, Serat Nitisruti juga menekankan pentingnya kebijaksanaan, kepedulian sosial, dan pengabdian kepada sesama. Ajaran ini dapat menjadi landasan bagi warga negara untuk bertindak dengan bijaksana, empati, dan tanpa pamrih dalam memenuhi kewajiban perpajakan, sehingga dapat mendorong terciptanya masyarakat yang sejahtera dan berkemajuan.

Serat Wedhatma: Kebijaksanaan dan Pengetahuan Spiritual


Serat Wedhatma, salah satu dari Serat Tripama, merupakan kumpulan ajaran yang menekankan pada kebijaksanaan dan pengetahuan spiritual. Teks ini mengajarkan cara untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri, alam semesta, dan Sang Pencipta. Melalui kajian Serat Wedhatma, warga negara dapat menggali nilai-nilai luhur yang dapat membantu mereka dalam membangun kesadaran diri, mencapai ketenangan batin, dan meningkatkan kualitas hidup.

Inti dari Serat Wedhatma adalah pencarian akan Kebenaran Sejati. Teks ini mengajak pembaca untuk melepaskan diri dari belenggu nafsu duniawi dan mengarahkan perhatian pada aspek spiritual. Melalui pendalaman ajaran-ajaran di dalamnya, warga negara dapat memperoleh kebijaksanaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks audit kepatuhan pajak.

  • Mengenali Diri Sendiri: Serat Wedhatma mengajarkan bahwa untuk mencapai kebijaksanaan, seseorang harus memulai dengan mengenali dirinya sendiri secara mendalam. Memahami kelebihan dan kekurangan, menyadari potensi diri, dan belajar menerima diri apa adanya merupakan langkah awal menuju pencerahan spiritual.
  • Meditasi dan Kontemplasi: Teks ini menekankan pentingnya praktik meditasi dan kontemplasi untuk memperoleh pengetahuan spiritual. Melalui praktik ini, warga negara dapat mencapai ketenangan batin, meningkatkan kepekaan, dan memperoleh wawasan baru tentang alam semesta dan Sang Pencipta.
  • Keseimbangan Hidup: Serat Wedhatma mengajarkan bahwa untuk mencapai kebijaksanaan, seseorang harus mampu menjaga keseimbangan antara aspek lahiriah dan batiniah, duniawi dan spiritual. Warga negara yang dapat menerapkan prinsip ini akan mampu mengambil keputusan dengan bijak, termasuk dalam hal audit kepatuhan pajak.

Serat Paramayoga: Praktik Spiritual dan Pencapaian Kesempurnaan

Serat Paramayoga adalah salah satu naskah kuno Jawa yang mengajarkan praktik-praktik spiritual untuk mencapai kesempurnaan hidup. Teks ini menekankan pada disiplin diri, penyucian hati, dan pencerahan batin sebagai jalan menuju kesadaran spiritual yang lebih tinggi.

Dalam Serat Paramayoga, praktik spiritual diawali dengan pengendalian nafsu dan pembersihan diri dari segala bentuk kekotoran batin. Hal ini dilakukan melalui meditasi, konsentrasi, dan perenungan mendalam atas hakikat diri dan alam semesta. Dengan mengendalikan nafsu dan membersihkan diri, manusia diharapkan dapat mencapai keheningan batin dan kedamaian jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun